TRIBUNNEWS.COM, MALANG -Mundurnya jadwal kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 yang rencana awal digelar 21 Februari 2015 namun akhirnya mundur April 2015, memberikan dampak pada sisi finansial dan teknis Arema. Manajemen harus menyiapkan dana tambahan sekitar Rp 4 Miliar.
Nilai tersebut dengan perhitungan, dana yang dibutuhkan Arema tiap bulan sekitar Rp 1,7 Miliar untuk gaji pemain, dan Rp 500 juta untuk biaya operasional. "Sekitar Rp 4 Miliar dalam dua bulan, itu kerugian secara finansial," kata Iwan Budianto, CEO Arema, Selasa (24/2/2015).
"Yang merisaukan kami sebenarnya adalah performa pemain karena pelatih telah menyusun program latihan sesuai dengan jadwal kompetisi bergulir. Sebelumnya tim pelatih telah menyiapkan program dengan jadwal awal ISL bergulir pada Februari. Itulah sebabnya, Arema mempersiapkan tim sejak awal Desember," papar Iwan.
"Pelatih mempersiapkan pick performance pemain sesuai jadwal kompetisi, mulai dari bioritmik dan lainnya. Kalau mundur berubah semua. Itu yang merisaukan," sambung mantan manajer Persik Kediri tersebut.
Dengan mundurnya jadwal, Arema kembali mengagendakan uji coba. "Tidak mungkin untuk mengulang dari awal lagi. Karena itu kami akan menggelar beberapa uji coba," kata Iwan.