Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Sekolah Sepak Bola (SSB) Mandiri Selection Socceer School (M3S) baru saja menjadi juara Final Regional Aqua Danone Nations Cup (AQUADNC) 2015 untuk wilayah Jakarta yang digelar pada Minggu (15/2/2015). SSB M3S berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Metro Utusan Depok (MUD) di partai final lewat adu penalti dengan skor 2-1.
SSB M3S pun lolos ke babak final tingkat nasional Aqua Danone Nations Cup (AQUADNC) 2015 yang akan digelar pada 6-7 Juni 2015. Kesuksesan SSB itu dari kerjas keras dan kemandirian para siswa serta orangtua siswa. Owner sekaligus dewan pembina M3S, Sungkono Abdullah mengatakan, pihaknya sudah lama menanti prestasi itu.
"Kami menunggu selama empat tahun untuk bisa lolos ke final tingkat nasional Aqua Danone. Saya sangat bangga. Ini benar-benar hadiah yang berharga buat kami. Bahkan kami pihaknya menyiapkan timnya itu selama satu tahun dengan rutin melakukan latihan empat kali dalam satu minggu," kata Sungkono kepada Harian Super Ball.
Sungkono menerangkan, anak asuhnya berhasil mendapatkan prestasi prestisius itu berkat dukungan dari tim pelatih dan orangtua. "Kami mendirikan SSB ini pada 20 Desember 2012 dengan home base di Lapaangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (samping kantor Kecamatan Kebayoran Lama)," ucap Sungkono.
Sungkono mendirikan SSB itu berawal dari keprihatinan dirinya melihat antusias anak-anak di sekitar Kebayoran Lama untuk belajar sepak bola. "Awalnya anak-anak belajar privat dari pelatih Mahadi Kurniawan. Saat itu jumlah siswanya hanya beberapa saja, termasuk anak saya. Saat anak-anak akan ikut kompetisi kebingungan ditanya dari SSB mana. Sedih mendengaar pertanyaan itu. Akhirnya saya dengan dibantu pelatih Mahadi membuat SSB," jelas Sungkono.
Karena, ide pembuatan SSB itu dari keprihatinan dan kemandirian, maka Sungkono memberi nama SSB itu Mandiri Selection Socceer School. "Saat didirikan, kami hanya melatih untuk usia 8-9 tahun saja dengan jumlah hanya belasan anak. Namun sekarang kami melatih anak-anak dari usia 8 tahun sampai 15 tahun," ucap Sungkono.
Sungkono menerangkan, nama M3S sesuai dengan kemandirian dari SSB tersebut. "Kami menamakan SSB ini dengan nama Mandiri, karena tidak ada donatur atau sponsor di SSB ini. Kami mengoperasikan SSB ini dengan kekuatan orangtua siswa," terang Sungkono.
Saat ini SSB M3S sudah memiliki 75 anak-anak dengan biaya latihan Rp 100.000 per bulan per anak. "Uang bulanan itu sepenuhnya untuk menutupi biaya latihan anak-anak, kami tidak mengambil keuntungan apa-apa. Yang terutama adalah memberikan tempat pendiidikan sekolah bagi anak-anak," imbuh Sungkono.
Saat ini SSB M3S memiliki empat pelatih. Siswa pun tidak hanya dari sekitar Kebayoran Lama, tetapi ada dari Tanggerang, Depok, dan Bekasi. "Saya berharap SSB ini akan semakin maju dan bisa menjadi akademi yang bisa mencetak pemain-pemain hebat. Saya ingin mencetak pemain yang bisa tampil di Timnas, seperti SSB-SSB ternama lain di Indonesia," papar Sungkono yang bercita-cita bisa membuat stadion sendiri untuk anak-anak didiknya itu.