TRIBUNNEWS.COM - Selain Daniel Sturridge, sebenarnya ada pemain lain yang memiliki pengaruh positif terbesar atas kebangkitan Liverpool di beberapa pertandingan terakhir.
Ia adalah Mamadou Sakho, yang menjelma menjadi benteng pertahanan sempurna di lini belakang Liverpool.
Pada paruh pertama kompetisi musim ini, performa Liverpool sebenarnya terbilang sangat buruk. The Reds bermain tak stabil, dan lini belakang mereka sangat rapuh.
Dejan Lovren dan Martin Skrtel gagal memberikan performa terbaik. Namun semua itu berubah pada paruh kedua. Manajer Brendan Rodgers seperti menemukan ramuan terbaik tim dengan formasi 3-4-2-1.
Liverpool langsung berubah menjadi tim Inggris dengan rekor terbaik pada paruh kedua, meski masih duduk di peringkat enam klasemen sementara.
Salah satu sosok yang diam-diam sangat berpengaruh pada perubahan performa Liverpool itu adalah bek tengah Mamadou Sakho.
Sakho, yang bermain bersama Skrtel dan Emre Can di lini belakang, memberikan kekuatan ekstra serta passing-passing menusuk yang menawan.
Menurut Opta, Sakho memberikan pengaruh signifikan kepada Liverpool. Bagaimana tidak, The Reds hanya kebobolan delapan gol saat dia bermain, sementara kebobolan 21 gol saat sang pemain tak ada di starter.
Rataan kebobolan Liverpool di Premier League juga menurun drastis ketika bek asal Prancis ini tampil, dari 1,7 gol perlaga menjadi 0,7 gol.
Paling mentereng jelas hasil akhir. Liverpool hanya kalah satu kali saat Sakho menjadi starter di Premier League dan kalah enam kali saat dia tak dimainkan. Masih banyak stats positif Sakho bersama Liverpool.
Menarik melihat fakta tersebut. Apalagi Liverpool baru saja gugur dari Europa League beberapa waktu lalu, saat Sakho tak bisa tampil karena cedera.
Beruntung, sang pemain dikabarkan sudah menjalani latihan reguler dan kemungkinan akan kembali tampil pada laga melawan Manchester City akhir pekan ini.