TRIBUNNEWS.COM - Sempat menerima banjir puja-puji berkat sumbangan golnya di final Liga Champions musim lalu, Gareth Bale kini mulai merasakan masa-masa suram.
Kontribusinya yang kian minim, hingga permainannya yang cenderung egoistis, membuat Bale berbalik menjadi “musuh bersama” suporter Real Madrid. Laga melawan Athletic Bilbao di Stadion San Mamés, Minggu (8/3) dinihari, menjadi kesempatan bagi penyerang berusia 25 tahun ini untuk bangkit.
Penurunan performa pemain asal Wales itu bermula saat Los Blancos bertandang ke Stadion Mestalla, awal Januari 2015. Di laga melawan Valencia itu, cap pemain egois mulai melekat pada Bale.
Hanya membuat satu kesempatan yang benar-benar mengarah ke gawang lawan, ia juga jarang memberi kesempatan mencetak gol pada rekan-rekannya.
Egoisme Bale makin menjadi saat Madrid menaklukkan Espanyol 3-0 di Santiago Bernabeu, enam hari berselang. Pada suatu kesempatan, pemain kelahiran Cardiff itu menggiring bola dan kemudian menembaknya sendiri ke gawang Espanyol.
Padahal di saat yang sama, Cristiano Ronaldo berlari tanpa kawalan di dalam kotak penalti lawan. Tak ayal Ronaldo terlihat kesal dengan apa yang dilakukan rekannya itu. Apalagi penyelesaian Bale saat itu melenceng jauh dari sasaran.
Klimaks cemoohan pada Bale terjadi saat Madrid menjamu Real Sociedad pada 31 Januari. Laga itu digadang-gadang menjadi ajang pembuktian Bale sebagai pemain termahal dunia. Maklum, di laga itu Ronaldo harus absen, sehingga beban beralih ke pundaknya.
Namun apa daya, mantan pemain Tottenham Hotspur itu justru memperlihatkan kinerja menyebalkan, setidaknya bagi suporter Madrid. Alhasil, setiap pemain bernomor punggung 11 itu menggiring bola, ia selalu diteriaki suporter El Real.
Sejak itulah produktivitas Bale menurun drastis. Golnya ke gawang Cordoba pada pekan ke-19, menjadi gol terakhirnya hingga saat ini.
Tidak hanya puasa mencetak gol di tujuh laga terakhir, jumlah percobaan tembakan Bale ke gawang lawan juga makin berkurang.
Statistik menunjukan sejak ia dicemooh ketika melawan Sociedad, Bale hanya mencatatkan 12 upaya tendangan ke arah gawang dalam 450 menit La Liga. Rataan tendangan percobaan mencetak gol pun menurun drastis. Hanya sekitar 37,5 menit sekali ia melakukan percobaan mencetak gol.