TRIBUNNEWS.COM - Reputasi Mircea Lucescu (69) di Shakhtar Donetsk sebenarnya bisa disejajarkan dengan Pelatih Bayern Muenchen Pep Guardiola ketika masih menangani Barcelona.
Selama empat musim melatih Barcelona, Pep mempersembahkan 14 trofi bagi pasukan Blaugrana, termasuk dua kali juara Liga Champions.
Adapun Lucescu, dalam sepuluh tahun periode kepelatihannya di Donetsk, telah memberi 20 trofi bagi pasukan Burung Tambang alias Hirnyky itu.
Kelebihan pelatih berkebangsaan Rumania itu, bukan cuma kemampuannya memberi banyak gelar bagi Donetsk, melainkan juga menangani tim di tengah negeri Ukraina yang sedang sejak tahun lalu dilanda perang.
"Ini musim yang sulit bagi kami. Bukan pekerjaan mudah menjalankan kompetisi di tengah situasi seperti itu," ujar Lucescu seperti dikutip UEFA.com.
Selama konflik bersenjata di Ukraina, klub memutuskan memindahkan markas Donetsk yang semula di Ibu Kota Kiev ke Lviv yang jaraknya sekitar 1.000 km.
"Saya harus melakukan yang terbaik untuk menjaga semangat para pemain. Saya harus memastikan pemain jauh dari perasaan khawatir dan juga keluarganya yang masih tinggal di wilayah konflik," ujar Lucescu.
Seusai memenangi trofi Liga Ukraina Desember lalu, Lucescu membawa para pemainnya berlibur ke Brasil. Terapi yang sudah diterapkannya selama lima musim terakhir. Kebetulan, banyak pemain Donetsk yang berasal dari Negeri Samba.
"Pemusatan latihan di Brasil itu sangat membantu. Memberi saya jawaban atas banyak pertanyaan yang saya ajukan pada diri sendiri saat itu," ujarnya.
Baca Selengkapnya di Harian Super Ball, Rabu (11/3/2015)