TRIBUNNEWS.COM - Punggawa Everton belum bisa tenang meski telah unggul agregat 2-1 atas Dynamo Kiev di leg pertama babak 16 besar Liga Europa, saat laga berlangsung di Goodison Park. Mereka kembali harus berjibaku menghadapi wakil Rusia tersebut di NSK Olympic Stadium, Jumat, (20/3), dini hari, untuk mengamankan peluang maju ke babak selanjutnya.
Namun, upaya tersebut tak akan mudah. Kiev memiliki catatan bagus karena belum pernah terkalahkan saat bermain di kandang. Itulah sebabnya, Gareth Barry mewanti-wanti rekan setimnya supaya jangan lengah. Apalagi sampai terlena dengan hanya mempertahankan keunggulan 2-1 dengan cara bertahan.
“Sebab, Anda tidak akan pernah mengetahui akhir dari sebuah pertandingan sepak bola. Buat saya , kami harus pergi ke sana dan setidaknya mencetak satu gol. Jika tidak, situasi bisa jadi lebih sulit. Kamu harus mencoba menyerang dan memenangkan pertandingan. Tapi ketika kami mulai khawatir dengan mempertahankan supaya jangan kebobolan, kesalahan bisa saja terjadi,” ucap gelandang Everton tersebut seperti dikutip liverpoolecho.co.uk.
Kiev adalah tim dengan sederet pemain berkualitas. Sebagai tim, pasukan Sergei Rebrov memiliki pengalaman di kompetisi Eropa. Barry sudah melihat bagaimana Kiev bermain. Bahkan saat ia masih berseragam Manchester City di tahun 2011. Saat itu, ia menjadi bagian dalam skuat City. Ia bersama timnya lantas tersingkir setelah kalah agregat 2-1. Dan kehebatan Kiev masih terasa saat Everton menjamunya di Goodison Park dua pekan lalu.
Memang Kiev kalah 2-1 dari Everton. Namun, publik Goodison Park sempat terkejut saat Oleh Husyev membuka keunggulan di babak pertama menit ke 14. The Toffees mendapat tekanan dari tamunya.
Untungnya, pasukan Roberto Martinez bereaksi cepat. Mereka segera mengubah permainan dengan lebih menyerang sampai akhirnya menyamakan kedudukan 1-1 di menit ke 39 lewat Steven Naismith. Everton berbalik unggul melalui aksi Rumelu Lukaku, di babak kedua, delapan menit sebelum pertandingan berakhir.
Olympic Stadium bakal jadi tempat yang tak bersahabat bagi Everton. Fan tuan rumah memadati stadion tersebut. Mereka tak akan berhenti bersorak untuk memberi atmosfer yang menekan psikologis.
Hal itu kemungkinan mempengaruhi permainan Everton di lapangan. Konsentrasi mereka bisa saja buyar dan akhirnya melakukan kesalahan sehingga berbuah petaka. “Meski kamimemenangkan pertaandingan sebelumnya, tetap saja mereka juga memiliki peluang yang sama. Ini akan benar-benar sulit,” kata Barry
Atmosfer di Olympic Stadium, diyakini Barry, membuat pemain Kiev kemungkinan tampil menyerang sejak awal pertandingan. Pasukan Rebrov itu berusaha mencetak gol cepat dan berusaha memenangkan pertandingan dengan mencetak gol lebih banyak.
Makanya, Barry mengharapkan di laga tersebut Everton bermain sebagai tim. Baik dalam hal bertahan maupun melakukan serangan balik. Kemudian masing-masing pemain memberikan segenap kemampuan dan tenaganya 100 persen untuk mengambil peluang sepenuhnya.
“Tapi kami harus rileks dan memainkan permainan yang kami inginkan. Sebab, atmosfer dapat mengubah permainan pemain di luar hal-hal normal,” ucapnya.
"Itulah yang dilakukan Everton saat menumbangkan Newcastle dengan skor 3-0 lanjutan Liga Premier Inggris pekan lalu. Everton kini berada di posisi ke 14 papan klasemen. “Jadi, saya rasa rileks akan sangat membantu. Masing-masing pemain untuk mendapat hasil yang diinginkan,” kata gelandang berusia 34 tahun ini.