TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih utama Persija Jakarta Rahmad Darmawan terpaksa menyusun ulang program kepelatihan mulai dari awal. Sebab, kolektivitas tim yang sempat terbentuk telah ambruk seketika usai dikalahkan Persikad Purwakarta, Kamis (19/3/2015).
Bambang Pamungkas dkk tampil jauh di bawah performa. Meski sempat unggul lebih dulu melalui Muhammad Ilham di menit-menit awal, namun tim Ibu Kota justru kecurian dua gol di babak kedua. Kekalahan memilukan dari tim level Divisi Utama memberikan bukti buruknya koordinasi anak-anak Macan Kemayoran. Hasil ini juga menjatuhkan kepercayaan diri mereka, mengingat punya beban target juara di Liga Super Indonesia (LSI) 2015.
Faktor nonteknis yang sempat menggelayuti skuat Persija memiliki andil besar terhadap psikologis pemain. Pelatih yang disapa RD itu mengaku harus menyusun program dari awal lagi.
Penampilan Persija dianggap yang terburuk di sepanjang laga uji coba pramusim. Bahkan, kualitas tim masih di bawah performa ketika baru bergabung selama sepekan di awal program pemusatan latihan. "Buruknya penampilan anak-anak membuat saya harus menyusun program dari awal lagi. Mungkin harus melawan tim level Divisi Utama lagi dalam waktu dekat, baru kemudian mencari lawan selevel dari LSI," ujar pelatih 48 tahun itu.
Kekalahan dari Persikad dinilai RD lebih buruk ketimbang laga uji coba menghadapi Arema Cronus pada awal Maret. Meski takluk 0-5 tanpa balas, Persija memiliki spirit bertanding yang cukup tinggi. "Faktor psikologis pemain sedang bermasalah, terutama soal kepercayaan diri. Kita harus bangkit dan meningkatkan kembali kekuatan sebelum kompetisi dimulai," ujar pelatih Sriwijaya FC itu.
RD juga menegaskan tidak akan memberikan kelonggaran lagi bagi pemain indispliner. Seluruh pemain tidak lagi diperbolehkan absen dengan alasan sepele.