TRIBUNNEWS.COM - Djadjang Nurdjaman sebenarnya mendapatkan sosok yang hampir sesuai kriteria dari 15 pemain asing yang ikut seleksi. Tapi mereka tak bisa bergabung karena ada syarat lain tak bisa dipenuhi.
Pelamar yang ingin menjadi bagian Persib Bandung mayoritas muka baru di kompetisi Indonesia. Ada yang datang sendiri dan juga disodorkan agen. Tapi setelah dinilai, baik dalam sesi latihan maupun uji coba, semuanya dianggap tak sesuai yang diinginkan.
Langkah menyeleksi karena dua pemain incaran tak bisa didatangkan. Emmanuel Kenmogne terbentur harga dan Ilija Spasojevic sudah menjadi bagian Pelita Bandung Raya.
"Semua yang datang adalah pemain yang ngganggur. Di negara mana pun, liga sudah mulai," ujar Djanur, sapaan Djadjang.
Dia enggan ambil risiko dengan merekrut para pemain 'sisa' dari negara lain itu. "Ada yang tidak main selama berbulan-bulan, bahkan ada yang satu tahun," katanya. Berbeda dengan Spaso yang memang berpengalaman di LSI dan masih aktif di PBR.
Namun dari total 15 striker asing yang ditolak itu, ada dua yang mendekati kriteria, Kim Shin Young (Korea Selatan) dan Apollon Lemondzhava (Georgia). "Sebetulnya, dua itu yang paling mendekati, tetapi kelihatan lama enggak bermain," ujarnya.
Djanur sempat terkesan dengan aksi Kim kala uji coba di Lapangan Progresif. Namun, sang pelatih akhirnya, memutuskan untuk batal menggaet Kim. "Saat game internal di GBLA, kelihatan sekali dia sudah lama tidak bermain," katanya.
Mengenai Apollon, Djanur ragu soal kiprahnya bersama klub lamanya. "Apollon main di klub di Portugal, tapi saat liga di sana mulai, dia pindah ke Divisi III Belanda. Ada apa ini?" katanya.
Selain itu, ia mengatakan pemain asal Brasil, Robson da Silva, tidak buruk. Hanya, Robson bukan striker seperti yang dibutuhkan Djanur, melainkan berposisi sebagai gelandang.