Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Pertandingan kualifikasi grup I Piala Eropa 2016 antara Portugal menghadapi Serbia di Da Luz, Senin (30/3) dini hari, akan menjadi babak kedua dalam karier internasional Ricardo Quaresma. Winger berteknik tinggi itu kembali mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kepantasannya mengenakan seragam Seleccao.
Laga kontra Serbia sekaligus membuat publik mengenang peristiwa lebih dari tujuh tahun lalu di Lisbon pada September 2007. Ketika itu, Portugal menjamu Serbia pada lanjutan kualifikasi Euro 2008. Menjelang berakhirnya laga, Ricardo Quaresma beradu mulut dengan bek Serbia, Ivica Dragutinovic.
Adu mulut itu berbuntut panjang. Luiz Felipe Scolari yang ketika itu menukangi timnas Portugal, tiba-tiba mendekat ke arah kedua pemain. Pelatih asal Brasil itu lalu melayangkan sebuah pukulan ke arah wajah Dragutinovic. Dragutinovic yang tidak terima mendapat pukulan kemudian berusaha mengejar Scolari.
sebelum dipisahkan oleh Nemanja Vidic serta ofisial tim. “Tidak penting membahas episode itu bersama Scolari. Situasi yang terjadi di sana benar-benar aneh,” ujar Quaresma dilansir A Bola.
Laga dinihari nanti merupakan babak baru dalam karier internasional Quaresma. Pelatih Portugal saat ini, Fernando Santos, kembali memanggil Quaresma ke dalam tim untuk menghadapi Serbia dan Tanjung Verde.
Eks penggawa Barcelona dan Chelsea itu memang dikenal sebagai pemain yang memiliki teknik tinggi, namun performanya cenderung inkosisten. Tidak heran jika Quaresma baru mengantongi 37 cap sejak menjalani debut bersama Seleccao pada 2003.
“Saya tidak pernah meragukan kualitas saya, meskipun banyak orang yang seperti itu. Saya pun tidak khawatir pada usia saya,” kata pria 31 tahun yang kini bermain untuk FC Porto.
Quaresma mengakui peruntungannya bersama Seleccao menjadi jauh lebih baik sejak Fernando Santos mengambil alih kursi kepelatihan tim dari Paulo Bento. Quaresma sekaligus menegaskan pemanggilan dirinya ke Seleccao merupakan buah dari kerja kerasnya setiap hari.
“Saya tidak pernah menyembunyikan keinginan untuk selalu bermain, namun keputusan berada di tangan pelatih dan saya menghargai itu. Saya akan berusaha keras memanfaatkan setiap peluang yang anda,” tegas pemain yang kerap dijuluki O Cigano alias Si Gipsi itu.
Quaresma sangat ingin memberikan kemampuan terbaiknya jika diturunkan melawan Serbia. Apalagi laga nanti sangat krusial bagi Portugal. Hanya kemenangan yang bisa membuka jalan Seleccao ke putaran final di Prancis.
Saat ini Portugal berada di peringkat kedua dengan raihan enam angka, terpaut satu angka dari Denmark yang berada di posisi puncak. Kemenangan atas Serbia akan menempatkan Portugal di puncak klasemen sementara grup I.
Sedangkan Serbia akan berjuang keras meraih kemenangan. Saat ini skuat asuhan Radovan Curcic tercecer di peringkat keempat dengan raihan hanya satu angka dari tiga kali bertanding.