TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Ketua Umum Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Sulawesi Selatan, Ryan Latief, menegaskan belum mencabut laporannya di Polda Sulsel terkait kasus pemukulan yang dilakukan Wakil Ketua PSSI, La Nyalla Mahmud Mattaliti.
"Laporan itu belum saya cabut dan sampai sekarang masih menunggu kelanjutan proses hukumnya di Polda Sulsel," kata Ryan Latief, saat dihubungi Tribun Timur lewat telepon, Kamis (2/4/2015).
Kasus pemukulan yang dilakukan La Nyalla yang saat ini akan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI itu terjadi sudah hampir satu tahun lamanya. Tapi hingga saat ini kasus tersebut belum ada kejelasan.
La Nyalla Mattalitti akan bersaing dengan empat calon Ketum lainnya di bursa pemilihan dalam Kongres tanggal 18 April nanti. Selain ketua Umum saat ini, Djohar Arifin Husein, La Nyalla juga harus bersaing dengan Djoko Driyono, Syarif Bustaman, dan Aqsanul Qosasih.
Sebelumnya, La Nyalla sudah pernah mengklarifikasi kasus pemukulan tersebut. Dia mengatakan awal kejadian bermula ketika ia tengah duduk di Excecutive Lounnge Grand Clarion Hotel, Jumat (14/3/2015) lalu selepas Jumatan.
Ketika itu dia tengah di BAP (Berita Acara pemeriksaan) oleh tiga orang polisi karena laporan Ryan Latief sebelumnya soal teror pengancaman.
"Disitu dia juga duduk sama petinju-petinju nya (Ryan adalah ketua Pertina Sulsel) kemudian dia makan-makan sama petinjunya dan lakukan konfrens pers bilang dia dipukul. Kalau dia dipukul kok malah bisa makan-makan siang sama atlet tinjunya logikanya dimana, ” kata La Nyalla saat itu.
Dia menilai pernyataan Ryan kepada publik soal penganiayaan itu merupakan kebohongan publik. ” Itu hanya settingan dia saja, ” sambung La Nyalla.