Laporan Wartawan Surya Malang, Sylvianita Widyawati
TRIBUNNEWS.COM, KEPANJEN - Aksi unjuk rasa Aremania memprotes kebijakan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Menpora Imam Nahrawi, yang tidak mengizinkan Arema Cronus berlaga di Indonesia Super League (ISL) 2015, tak hanya menyasar ke DPRD Kota Malang.
Gelombang unjuk rasa juga menyasar ke DPRD Kabupaten Malang, Senin (13/4/2015). Sama dengan yang yang terjadi di Kota Malang, DPRD Kabupaten Malang juga mengirim surat protes ke BOPI dan Kemenpora, lewat faksimili.
Anggota DPRD Kabupaten Malang dari Partai PDI Perjuangan, Yoyok Pandan, menegaskan pihaknya ada di belakang Aremania untuk meminta BOPI dan Kemenpora mencabut kebijakan mereka.
"Dewan akan mendukung langkah Aremania dan Aremanita sampai Jakarta. Tapi ojok gegeran sak koncone yo (jangan berkelahi sesama kita ya)?" kata Yoyok Pandan, anggota dewan dari Fraksi PDIP yang menemui mereka dengan naik ke kendaraan yang berisi tumpukan sound system.
Pihak Aremania sempat meminta anggota dewan dari PKB untuk langsung menelepon Menpora RI, Imam Nahrawi. Tapi Ketua Komisi D, Budi Kriswiyanto, yang juga ketua Fraksi PDIP, menolak permintaan itu. Alasannya, hal itu adalah wewenang Ketua DPRD.
"Kecuali anggota dewan PKB sedang tidak di lingkungan DPRD," kata Budi Kriswiyanto.