TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kembali ditundanya Indonesia Super League (ISL) 2015 membuat klub-klub harus merugi secara finansial, termasuk Persebaya Surabaya.
Persebaya mengaku harus merugi Rp 1,5 miliar per bulan atas penundaan kompetisi. Menurut CEO Persebaya I Gede Widiade kerugian terdiri dari sewa mess, gaji pemain, perawatan kendaraan, dan lainnya.
"Kalau kerugian finansial sekitar Rp 1,5 miliar per bulan," kata Gede, Senin (13/4/2015).
ISL 2015 dihentikan mulai 12 April, hingga ada keputusan dari Ketua dan Exco PSSI terpilih usai Kongres PSSI. Dengan demikian, masih belum jelas kapan liga akan kembali digelar.
Meski tidak menjalani pertandingan, namun pembiayaan tim tiap bulannya tetap berjalan. Ini karena pemain tetap berlatih meski kompetisi belum jelas kapan akan dilanjutkan.
"Tim tetap berlatih meskipun kami belum tahu kapan akan digelar lagi," kata I Gede Widiade.