TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Salah satu petinggi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) di Surabaya yang ikut mengamankan jalannya Kongres PSSI di Surabaya, Baso Juherman mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat, baik Polrestabes Surabaya maupun Polda Jawa Timur.
Baso Juherman menyatakan, pihak kepolisian setempat sudah menyatakan siap mengamankan jalannya kongres.
Hanya saja, Baso belum bisa memastikan berapa personil yang akan diturunkan kepolisian untuk mengamankan Kongres PSSI yang mengagendakan pemilihan Ketua Umum PSSI yang baru periode 2015-2019.
"Kami sudah berkoordinasi. Teman-teman dari polisi sudah siap dengan kekuatan maksimal," tuturnya.
Baso hanya memperkirakan, jumlah personil yang akan mengamankan ditaksir sekitar ribuan. Ditambah lagi aparat dari TNI dan salah satu Ormas di Surabaya.
Pengamanan maksimal dipilih karena saat ini beredar kabar terkait ancaman yang dilakukan oleh Persebaya 1927 dan pendukungnya yang berjumlah ribuan.
"Seperti kongres yang berlangsung di Surabaya sebelumnya, kami tidak mau ambil risiko. Kami harus pastikan semua terkendali dan kondusif. Ini demi sepak bola Indonesia dan warga Surabaya yang ingin semua berjalan damai," terangnya.
Isu yang berkembang, bakal ada aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh para pendukung Persebaya 1927 maupun massa lain. Kabarnya, massa tersebut berniat menghentikan atau mengganggu jalannya KLB.
"Kami belum tahu, yang jelas ada orang kami yang mendengar ada rumor tersebut. Semua orang pasti tahu dari mana dan suruhan siapa mereka ini," ucapnya.
Selain ribuan massa itu, Baso juga menerima informasi bakal ada LSM yang juga bergabung.
Ia mengungkapkan, gerak-gerik mereka sudah dibaca baca sejak momen La Nyalla Mahmud Mattalitti dipanggil Kejaksaan Tinggi Jawa Timur beberapa waktu lalu. Sebab itu, semua kemungkinan harus mereka antisipasi.