Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan pemain tim nasional Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto mendukung sikap pemain Persija Jakarta dalam menyikapi kasus penunggakan gaji.
Menurut Kurniawan, sudah saatnya pemain berani memperjuangkan hak jika dirugikan klub yang mengklaim sudah profesional.
Salah satu bintang tim Primavera itu menghormati keputusan Bambang Pamungkas yang melakukan aksi mogok pemain, Senin (10/4/2014). Langkah ini dianggap sebagai sikap tegas untuk memrotes manajemen klub yang tidak profesional.
"Saya yakin pemain senior mereka seperti Bambang sadar tentang hak dan kewajibannya. Aksi mogok itu bagi saya bukan sekadar sensasi, tapi bentuk sikap yang berani. Sudah bukan jamannya lagi hak pemain disepelekan klub," ujar Kurniawan saat dihubungi Harian Super Ball, kemarin.
"Jangan cuma menuntut pemain bersikap profesional, tapi manajemen harus lebih profesioanl. Sebab aktor utama di lapangan adalah pemain. Ibarat prajurit di medan perang, bagaimana mau menang kalau tidak diisi peluru," tambahnya.
Bagi mantan pemain binaan Sampdoria, pengelola kompetisi dalam hal ini PT Liga Indonesia juga tidak memberikan toleransi bagi klub penunggak gaji pemain.
"Kompetisi profesional semestinya tidak kasih toleransi lagi bagi tim jeblok. Jadi, nantinya hanya tim yang benar-benar sehat saja yang berhak ikut untuk mencapai liga yang berkualitas," ujar pria yang pernah membela Persija musim 2005 itu.
Mantan pemain Persija lainnya Imran Nahumury juga pernah mengutarakan hal senada dengan Kurniawan. Menurutnya, tim kebanggaan publik Jakarta itu kini punya asa meraih juara, hanya jika manajemen sehat secara finansial.
"Materi pemain dan pelatih sudah bagus, tidak perlu disangsikan. Tapi, semuanya akan sia-sia kalau manajemen masih bermasalah. Penunggakan gaji pemain tidak boleh lagi terjadi," kata Imran.
Selain membutuhkan manajemen yang profesional, lanjut Imran, tim Ibu Kota memerlukan pemain loyal. Artinya, mental bertanding pemain tidak mudah terpengaruh dengan persoalan nonteknis yang mungkin masih menggelayuti Persija.