TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Bersama Sriwijaya FC, Ferdinand Sinaga dinilai banyak pihak mulai menunjukkan perubahan di lapangan.
Penampilan meledak-meledak kini jarang terlihat belakangan ini dan terlihat lebih kalem ketimbang di klub yang pernah dibela pemain terbaik Indonesia Super League (ISL) 2014 ini.
Beberapa fans Laskar Wong Kito menganggap dengan perubahan tersebut, penampilan ayah dari dua putra ini seperti tidak lepas di lapangan.
“Jika memang membuatnya tidak dapat menampilkan terbaiknya, seharusnya Ferdinan tetap tampil dengan ciri khasnya selama ini. Namun kita tidak tahu apakah itu memang instruksi khusus dari pelatih,” ujar Zulkifli, pecinta SFC yang bekerja di salah satu kantor hukum di Palembang.
Saat ditemui usai sesi latihan Rabu (15/4/2015) pagi, Ferdinand Sinaga sendiri tidak menampik perubahan pada dirinya sejak bergabung dengan SFC musim ini.
“Tidak ada yang salah dengan perubahan tersebut, ada saat-saat dimana saya harus tampil keras dan meledak-ledak. Namun sekarang apa yang saya lakukan ini untuk kepentingan tim,” jelas eks pemain Persib Bandung ini.
Menurutnya, perubahan tersebut tidak akan menganggu permainannya secara umum.
“Saya tahu apa yang terbaik untuk karier saya kedepan, orang mungkin melihat perubahan ini seperti terpaksa atau untuk merubah imej sebelumnya. Namun sekali lagi saya katakan bahwa apa pun gaya bermain saya di lapangan, saya selalu memberikan yang terbaik untuk klub yang saya bela,” tambahnya.
Diakuinya, kondisi tim SFC saat ini tetap dalam suasana kondusif meskipun belum berhasil meraih kemenangan di 3 laga awal QNB League 2015.
“Jika melihat grafiknya, maka SFC terus meningkat naik ke atas. Dari satu pertandingan ke pertandingan lain, saya merasa seluruh pemain mampu menunjukkan permainan yang lebih baik, sayang kompetisi mesti tertunda lagi, tapi,” terangnya.
Sementara itu, pelatih SFC Beny Dollo menjelaskan bahwa dirinya memang menginstruksikan pemainnya untuk tidak mudah terpancing emosinya di lapangan.
“Sebelum pertandingan, saya selalu mengingatkan mereka untuk tidak membalas lawan jika ada yang mencoba memancing emosi. Karena jika itu terjadi, maka konsentrasi sudah akan terpecah dan merugikan tim. Saya juga katakan bahwa salah jika melihat tim ini dipenuhi pemain yang temperamental, dengan pendekatan dari hati ke hati semuanya bisa dicari jalan keluarnya,” ungkap pelatih asal Manado ini.
Dari 3 pertandingan yang sudah dimainkan SFC di QNB League 2015, statistik Ferdinand Sinaga juga tidak terlalu mengecewakan. Bermain penuh di setiap pertandingan, pemilik kaki kidal ini mampu menyumbangan 1 gol dan 2 assit bagi SFC.