TRIBUNNEWS.COM, MUENCHEN - Pelatih Bayern Muenchen Pep Guardiola menegaskan bahwa dirinya tak terlibat dalam pihak yang membuat Dr Hans-Wilhelm Muller-Wohlfahrt memutuskan untuk keluar dari Bayern.
Tetapi, Guardiola pun menolak memberikan keterangan mengenai keputusan yang mengejutkan tersebut.
Muller-Wohlfahrt mengakhiri masa bakti hampir 40 tahun bersama The Bavarians, ketika dia mengumumkan hengkang dari klub raksasa Bundesliga tersebut, bersama dengan stafnya, pada Kamis (16/4/2015) malam.
Itu dilakukan hanya sehari setelah Bayern kalah 1-3 dari FC Porto pada leg pertama perempat final Liga Champions.
Sejumlah laporan di Jerman menyebutkan bahwa pengunduran diri tim dokter terjadi setelah adanya argumentasi dengan chairman Karl-Heinz Rummenigge. Akan tetapi ada juga rumor yang menyebutkan bahwa sudah ada keretakan hubungan antara staf medis dan Guardiola.
Sang pelatih mengirim Thiago Alcantara ke Spanyol untuk mencari seorang spesialis daripada mengizinkan Muller-Wohlfahrt menangani cederanya. Tetapi Guardiola menegaskan bahwa dia tak memiliki pengaruh terhadap keputusan dokter yang meninggalkan klub dan di antara mereka tak ada masalah.
"Tak ada yang terjadi di antara kami. Itu merupakan keputusannya," ujar pelatih asal Spanyol ini. "Saya sangat menghormatinya. Saya hanya bisa menghormati keputusannya. Itu saja."
Guardiola juga menepis klaim yang menyebutkan bahwa dia melakukan tindakan sarkastik saat tepuk tangan kepada Muller-Wohlfahrt dan stafnya saat pertandingan DFB-Pokal melawan Bayer Leverkusen. Menurut mantan pelatih Barcelona itu, apa yang dilakukan hanya ungkapan kekecewaan, bukan ditujukan untuk dokter.
"(Medhi) Benatia kesulitan dengan cederanya yang panjang dan itulah mengapa saya frustrasi. Kami membutuhkan dia," ujar Guardiola.
Benatia saat ini harus menepi karena cedera. Dia bergabung dengan sejumlah pemain top di Allianz Arena, termasuk Franck Ribery, Arjen Robben, Bastian Schweinsteiger dan David Alaba.