News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemenpora: KONI Pusat Tahu soal Pembekuan PSSI

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pintu gerbang Kantor PSSI di Senayan, Jakarta, disegel oleh massa dari Pecinta Sepakbola Indonesia, Minggu (19/4/2015). Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menjatuhkan sanksi administratif kepada PSSI yang isinya memutuskan pemerintah tidak mengakui seluruh kegiatan PSSI, termasuk hasil KLB di Surabaya yang memilih kepengurusan periode 2015-2019.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mematangkan tugas pokok dan fungsi serta personel Tim Transisi. Pada Senin (20/4), Kemenpora menggelar rapat dengan Tim Sembilan di kantor Kemenpora, Jakarta.

Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengatakan pihaknya sejauh ini masih membahas tugas dan kriteria siapa saja yang pantas berada di Tim Transisi.

"Dalam hari-hari ini segera diputuskan, siapa-siapa saja yang duduk di Tim Transisi dan tugasnya seperti apa. Tetapi yang jelas, siapapun yang duduk di Tim Transisi itu tidak boleh ada stigma negatif seperti Tim Sembilan," kata Gatot ditemui di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (20/4/2015).

"Tim Sembilan susah diserang karena memang anggotanya tidak ada catatan negatif. Yang kedua, punya kredibilitas. Yang ketiga, tidak ada kepentingan, termasuk tidak ada cerita balas dendam antara IPL atau ISL," katanya.

Selain menyampaikan persiapan pembentukan Tim Transisi, Gatot juga mengkritisi sikap Ketua Umum KONI, Tono Suratman, yang ingin menjadi mediator dalam permasalahan yang terjadi antara PSSI dan Kemenpora.

Gatot membantah Kemenpora belum berkoordinasi dengan KONI terkait bakal dibekukannya PSSI. Dia mengatakan pada Kamis (16/4) malam, sudah bertemu dengan Tono Suratman membahas hal ini.

"Ini kritik untuk KONI apa yang dilakukan Kemenpora seharusnya juga menjadi tugas KONI melakukan pembinaan. Kami terpaksa masuk karena kewenangan di undang-undang memungkinkan. Ini jadi catatan buat Pak Tono, loyalitasnya kepada Menpora seperti apa?" ujarnya.

"Urusin deh five rings. Saya buka kartu saja, Kamis (16/4) malam, saya ke tempat Pak Tono di lantai 12 KONI. Saya ketemu, intinya mengantisipasi seandainya SP 3 tidak dipenuhi PSSI. Sekarang yang bohong Gatot atau Tono Suratman?" katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini