TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PSSI telah menggelar pertemuan dengan LIGA Indonesia dan seluruh perwakilan 18 klub QNB League 2018 di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu (26/4/2015).
Seperti dilansir situs resmi PT Liga Indonesia, PSSI sendiri dipimpin Ketua Umum, La Nyalla Mattalitti bersama Wakil Ketua Umum, Erwin Dwi Budiawan dan anggota Exco seperti Robertho Rouw, Johar Lin Eng, La Siya, Reva Deddy, Tony Aprilani, Djamal Aziz. Sedangkan dari LIGA dipimpin oleh CEO, Joko Driyono.
Pertemuan ini dilakukan jelang klub-klub QNB League bertemu dengan Menpora, Imam Nahrawi, Senin (27/4/2015) hari ini di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta. Apalagi saat ini kelanjutan kompetisi belum jelas diketahui.
Dalam pertemuan ini, salah satu tuntutan klub bila nanti bertemu Menpora adalah ingin Menpora, Imam Nahrawi mengakui hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, 18 April 2015 yang memilih La Nyalla Matallitti sebagai Ketua Umum PSSI yang sah.
"Dalam KLB kemarin kita sudah memilih dan mengakui Pak La Nyalla sebagai Ketua Umum PSSI yang sah. Mengapa ini Menpora malah tidak mengakui dan malah membekukan PSSI? Harusnya jangan begitu," kata Endri Erawan, Presiden tim Mitra Kukar.
Endri berharap polemik ini segera berakhir. "Situasi sekarang membuat semua klub sangat dirugikan. Kita sudah keluar uang banyak. Mudah-mudahan pertemuan besok ada jawabannya. Ada solusi yang dapat dihasilkan," jelas Endri.
Sedangkan Ketua Umum PSSI, La Nyalla Matallitti mengaku saat ini dirinya sudah berdiri secara sah, dan diakui oleh FIFA dan AFC. "PSSI menghargai keinginan Kemenpora untuk memanggil klub. Tapi klub akan mendesak pihak Kemenpora agar mengakui kepengurusan PSSI saat ini," kata La Nyalla.
"Klub-klub ini nanti saat bertemu Menpora ingin memastikan kepada Menpora agar mengakui keputusan KLB dan QNB League tetap diikuti 18 klub. Selain itu kita sudah lakukan gugatan hukum di PTUN. Soal kompetisi kita (PSSI) maunya segera menggulirkan lagi," jelas La Nyalla.