Dyan Rekohadi/Surya Malang
TRIBUNNEWS.COM, KLOJEN - Ide mengikuti kompetisi sepak bola di Singapura, rupanya bukan main-main. Manajemen Arema Cronus mulai serius merealisasikan ide itu.
Ide itu tercetus ketika Singo Edan dinyatakan tidak lolos administrasi oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Kini ide itu kian kencang, setelah Liga Super Indonesia (LSI) tidak jelas kapan digulirkan lagi. Media Officer Arema, Sudarmaji menjelaskan, pihaknya mulai menjajaki peluang bermain di Liga Singapura.
Selain kemungkinan bermain di Singapura, penjajakan juga dilakukan di Malaysia. Dua kompetisi sepak bola di negeri tetangga itu jadi sasaran, mengingat dua kompetisi itu terbuka bagi klub-klub di luar Negara penyelenggara.
Sudarmaji menyebut, opsi mengikuti liga di luar negeri mulai diseriusi manajemen Arema Cronus sebagai upaya mengantisipasi nilai kerugian yang menumpuk.
Ia menyebut pemain tim Arema Cronus sudah telanjur dikontrak. Dengan kompoisis pemain yang sudah ada dan menjadi tanggungan Arema Cronus, salah satu solusi untuk menyelamatkan tim adalah dengan menurunkan tim dalam pertandingan.
“Untuk menyelamatkan tim karena Menpora tidak mau membayar kerugian klub, ya kami menjajaki ikut liga di luar di Indonesia. Kami mulai bangun komunikasi, ingin dapat informasi dari sana, wacana ini harus diupayakan realisasinya, ” kata Sudarmaji, Rabu (29/4/2015).