TRIBUNNEWS.COM - Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar geram lantaran tidak menemukan solusi dalam pertemuan 18 klub peserta Indonesia Super League (ISL) 2015 bersama PT Liga Indonesia (LI), Rabu (6/5/2015) malam. Ia menganggap diskusi untuk menghindari sanksi dari FIFA gagal.
"Tadi malam itu pertemuan yang sangat tidak menguntungkan. Gagal tidak ada solusi," ujar Umuh di Bandung, Kamis (7/5/2015).
Menurutnya pertemuan pun akan digelar kembali antara pemegang saham PT LI secepatnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 12 Mei mendatang. "Nanti rapatnya tanggal 12 ada RUPS PT LI. Mudah-mudahan secepatnya (ditemukan solusi)," ujarnya.
Disinggung mengenai 18 klub lainnya yang menuntut kerugian kepada Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), Umuh mengatakan dirinya tidak sependapat.
Seharusnya, menurut Umuh, pertemuan tersebut mencari jalan keluar yang terbaik agar FIFA tidak memberikan sanksi kepada Indonesia.
"Klub yang mana yang minta ganti rugi? Tidak semua seperti itu. Siapa yang mewakili untuk menuntut kepada Menpora? Saya tidak memihak salah satu. Harus sama-sama enak, jangan menyalahkan satu pihak. Saya mulai geram," tegasnya.
"Saya bukan memihak Menpora, saya netral, kita kan mencari jalan terbaik. Kalau mau seperti siapa yg mau bertanggung jawab? Saya mengingatkan kepada PSSI, sementara 'ibu-ibu' dan 'bapak-bapak' lagi bertengkar, anak-anak (pemain) masih tetap eksis," lanjutnya.