TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dihentikannya Indonesia Super League (ISL), berpengaruh pada klub-klub peserta.
Seluruh klub mengalami kerugian miliaran rupiah, karena dihentikannya liga. Termasuk Persebaya Surabaya, yang selama enam bulan ini telah mengeluarkan biaya Rp 15 miliar.
Dana tersebut untuk kontrak pemain dan kebutuhan operasional selama masa persiapan. Serta untuk biaya uji coba, turnamen pra musim, dan dua pertandingan awal yang dilakoni Persebaya di ISL.
Dengan dihentikannya ISL, membuat dana-dana tersebut terancam sia-sia.
Menurut CEO Persebaya, Gede Widiade, selama ini pihaknya telah banyak biaya untuk Persebaya.
"Selama enam bulan ini, sekitar Rp 15 miliar dana yang telah keluar," kata Gede.
Dana tersebut mayoritas berasal dari dana pribadi Gede. Berdasarkan informasi, pengusaha asal Wonokromo tersebut, telah mengeluarkan dana sekitar Rp 12 miliar.
Ini dikarenakan, dana dari sponsor belum turun. Dana dari sponsor baru cair jika kompetisi berjalan.
Namun karena kompetisi belum berjalan, sehingga membuat dana tersebut tak cair.
Bahkan, Persebaya juga kehilangan sponsor kelas kakap, yang rencananya akan menggelontor dana Rp 14 miliar untuk tim berjuluk Bajul Ijo itu. Ini dikarenakan, kompetisi terhenti.
Namun Gede menyatakan, tetap akan membayar semua kewajiban manajemen pada pemain, meskipun liga dihentikan.
Meski demikian, Gede belum mengambil sikap terkait langkah yang akan diambil karena berhentinya kompetisi. Gede akan bertemu dan mendengar keluhan pemain, Sabtu (9/5) mendatang.
"Saya akan bertemu dengan pemain terlebih dahulu," kata Gede.
Gede menegaskan, pihaknya tetap akan mengikuti kompetisi di bawah naungan PSSI.
Gede tidak tertarik untuk mengikuti kompetisi di luar PSSI.
Saat ini, Kamis (7/5), tim Persebaya telah kembali berlatih usai libur panjang. Persebaya memutuskan untuk tetap berlatih sambil menunggu perkembangan selanjutnya.
"Kami lebih stay dulu, sambil menunggu perkembangan selanjutnya," kata Gede.
Dalam pertemuan dengan manajemen nantinya, pemain bisa mengeluarkan pendapatnya.
"Di pertemuan dengan manajemen, pemain bisa mengeluarkan pendapatnya," kata Ibnu Grahan, Pelatih Persebaya.
Ibnu menegaskan, sambil menunggu keputusan manajemen, tim tetap berlatih seperti biasanya.