Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Penjaga gawang muda Persija Jakarta, Adixi Lenzivio, khawatir dengan nasib sepak bola Indonesia yang makin tidak menentu.
Kisruh antara Kemenpora dan PSSI yang belum berujung diharapkan bisa memajukan sepak bola menjadi lebih baik di masa mendatang.
"Sedikit Khawatir dengan sepak bola Indonesia yang seperti ini (konflik). Karena saya bekerja di sepak bola, cari uang di sana, dan hidup dari sepak bola, tapi harus seperti ini (diberhentikan)," kata Adixi.
Seluruh praktisi sepak bola termasuk pemain, pelatih, dan ofisial, terpaksa mengganggur setelah kompetisi diberhentikan oleh PSSI. Di mana langkah pemberhentian diambil karena adanya sanksi pembekuan PSSI oleh Menpora.
Manajemen klub pun mulai kelimpungan cara membayar gaji pemain sesuai kontrak jika tidak ada aktivitas kompetisi. Apalagi sejumlah sponsor dikabarkan mulai menarik diri dari kontestan LSI, termasuk Persija.
Nasib pelunasan gaji pemain Persija yang tertunggak selama empat bulan terakhir pun semakin gelap. Itu karena, manajemen klub berjulukan Macan Kemayoran tidak memiliki modal keuangan yang bagus sebelum kompetisi digulirkan.
Ketidakjelasan kompetisi LSI 2015 semakin menyulitkan manajemen tim Ibu Kota untuk membayarkan gaji pemainnya. Sumber pendapatan ril yang diharapkan dari pihak sponsor dan tiket penonton pun amblas jika kompetisi dihentikan.
"Tapi, kami harap ini (konflik Menpora-PSSI) bisa membuat sepak bola Indonesia jadi lebih baik ke depannya. Kami, pemain hanya mengharapkan yang terbaik saja," ujar pengidola kiper Manchester United, David de Gea, itu.