TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Janji hanya tinggal Janji, ungkapan ini dirasa tepat menggambarkan kondisi yang dialami skuad PSM. Pasalnya setelah kontrak mereka dipastikan berakhir akibat penghentian kompetisi LSI oleh PSSI, nyatanya gaji mereka masih ada yang belum dibayar.
Gaji yang belum dibayarkan oleh Manajemen PT Paggolona Sulawesi Mandiri (PT PSM) adalah untuk bulan April, plus sisa down payment (DP) atau uang muka sebesar 10 persen belum dibayarkan manajemen.
Seharusnya seluruh pemain menerima pembayaran hak mereka setiap tanggal 25. Namun, hingga pekan kedua bulan Mei belum juga ada kabar gaji mereka dibayar. Manajemen melalui Direktur Klub PSM Sumirlan menjanjikan segera menyelesaikan tunggakan gaji itu.
Jika melihat mulai tanda-tangan kontrak, para pemain baru menerima gaji dari klub sejak Januari lalu. Artinya, Syamsul Haeruddin dkk baru menikmati tiga bulan gajinya sebelum kompetisi resmi dinyatakan berhenti oleh PSSI.
Kiper PSM David Arianto mengatakan, untuk bulan April memang belum diselesaikan. Dirinya dan pemain yang lain juga masih menggu kabar dari manajemen. "Katanya sih minggu-minggu ini," kata dia.
Setali tiga uang juga dikatakan gelandang senior Ponaryo Astaman. Ia juga belum mengetahui kapan sisa gaji dibayarkan. "Iye, belum. Katanya sih hari ini tapi belum ada," ungkap Popon --sapaan akrabnya.
Sementara itu, Kapten Tim PSM Syamsul Chaeruddin saat ditanya terkait gaji yang tertunggak April lalu, pemain senior ini enggan untuk berkomentar. "Langsung saja ke Pak Sumirlan, kalau masalah gaji. Karena manajemen yang lebih tahu," ujar dia.
Syamsul menambahkan bahwa pada Rabu 13 Mei mendatang, pemain akan bertemu dengan manajemen untuk membicarakan negosiasi ulang