TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Barisan Mahasiswa Anti Intervensi (Banter) menyampaikan tiga pesan melalui aksi demo yang digelar di depan kantor Menpora, Senayan, Jakarta, Senin (11/5/2015).
Ketua Koordinator Banter, Bayu Mahendra mengatakan Menpora harus transparansi terkait penggunaan dana yang digelontorkan untuk pembentukan tim transisi. Ia menyebut di halaman website Kemenpora sama sekali tidak tertera anggaran tersebut.
“Jangan hanya berteriak-teriak meminta lembaga lain (PSSI) transparansi dana, menuduh lembaga lain korupsi padahal dipihaknya sendiri tidak terbuka. Ini sesuai dengan undang-undang No.14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik pasal 2 butir (1),” paparnya sambil mengawal aksi demo.
Berikut tiga pesan yang diteriakan Banter kepada badan pemerintahan Kemenpora:
1. Menpora segera mempertanggungjawabkan dana yang digunakan tim transisi.
2. Meminta kepada penegak hukum Indonesia, agar segera memanggil Imam Nahrawi untuk dimintai keterangannya terkait dana untuk tim transisi.
3. Menyerukan kepada orang-orang yang mengisi tim transisi, agar segera sadar sebelum menjadi alat kepentingan Menpora.
Diketahui, ratusan mahasiswa ini tergabung dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Islam Negeri (UIN), Universitas Ibnu Chaldun (UIC), dan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA).