TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Meskipun Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi menyarankan agar dua kubu di Persebaya Surabaya, duduk bersama dan mencabut gugatan, namun kubu Persebaya 1927 menyatakan tetap akan melanjutkan gugatannya di pengadialan.
Komisaris Utama PT Persebaya Indonesia, Saleh Ismail Mukadar mengatakan, pihaknya tetap akan meneruskan gugatan.
”Ya tetap lanjut, diakui atau tidak diakui, kami akan jalan,” kata Saleh pada Surya.co.id, Minggu (10/5/2015).
Menurut Saleh, pihaknya tidak mendapat informasi langsung dari Menpora terkait saran mencabut gugatan di pengadilan.
Dia mengatakan saat utusan dari Menpora datang untuk menemui kubu Persebaya 1927, di Wisma Persebaya, Karanggayam Surabaya, Jumat (8/5/2015) malam, tidak menyampaikan apapun tengang islah, apalagi mencabut gugatan.
”Bagaimana saya bisa percaya ucapan Menpora, lewat orang lain dan mengabaikan utusan resmi dari Menpora,” kata Saleh.
Dia menambahkan, pernyataan Menpora tersebut disampaikan saat media yang menanyakan.
”Yang wawancara kan wartawan, bukan saya. Sehingga saya tetap berpegang pada pertemuan Jumat lalu, dengan utusan dari Menpora,” kata mantan Ketua KONI Surabaya tersebut.
Saleh memastikan pihaknya baru bisa menjawab jika ada kontak langsung dari Staf Menpora atau BOPI.
Sebelumnya Imam Nahrawi, menyatakan tak kan meninggalkan dua klub besar asal Jatim, yang saat ini bermasalah, Persebaya Surabaya dan Arema Cronus.
"Persebaya dan Arema tak boleh dilepas begitu saja. Kami akan carikan jalan keluarnya," kata Imam Nahrawi, saat ditemui di penutupan International Tour de Banyuwangi Ijen, Sabtu (9/5/2015).
Menurut Nahrawi, Kemenpora telah mengutus perwakilan ke Persebaya dan Arema agar bisa duduk bersama.
"Kami mengutus perwakilan untuk mempertemukan manajemen yang dulu pernah berkonflik, untuk duduk bersama," kata Nahrawi.
Bahkan menteri asal Bangkalan Madura itu meminta, jika terdapat manajemen kedua klub tersebut yang mengajukan gugatan ke pengadilan, untuk dicabut.(Haorrahman/Surya)