Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Akhir pekan lalu, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI telah mengumumkan nama-nama anggota Tim Transisi untuk menjalankan sepakbola Indonesia, setelah pembekuan PSSI.
Tim Transisi ini mendapat mandat dari Menpora, Imam Nahrawi, untuk mengambil alih tugas-tugas PSSI dalam menyelenggarakan kompetisi.
Mereka meminta semua klub, termasuk PSM, ikut bersama tim tersebut setelah seluruh aktivitas PSSI tidak diakui lagi oleh pemerintah.
Salah seorang diantara 17 anggota Tim Transisi itu adalah Farid Husain yang pernah menjadi bagian dari manajemen tim PSM di era 90-an.
Beberapa waktu lalu, Farid mengatakan, pihaknya akan menemui manajemen klub-klub peserta kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2015 agar bersedia menjalankan kompetisi di bawah komando tim tersebut.
Meski sebelumnya, seluruh klub sudah berkomitmen untuk tetap ikut di PSSI. "Kami akan temui satu persatu," katanya.
Di PSM, Farid mengatakan, akan menemui petinggi tim berjuluk Ayam Jantan dari Timur tersebut untuk diajak berkomunikasi.
"Kami akan temui manajemen PSM dan bicarakan apa yang kami ingin lakukan," katanya.
Sejauh ini, manajemen PSM telah memutuskan untuk ikut Piala Liga yang akan diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia selaku operator yang berada dibawah naungan PSSI.
Seperti klub-klub lainnya, PSM juga mengabaikan langkah Menpora RI yang membentuk Tim Transisi.
Manajemen PSM sementara meliburkan seluruh pemainnya hingga 13 Mei, sambil menunggu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 12 Mei dilaksanakan di Bandung.
Mengenai ajakan Tim Transisi, manajemen PSM Makassar belum memberi respon. Direktur Klub PSM, Sumirlan, sebelumnya sudah menyatakan bahwa pihaknya tidak mungkin mengikuti Kemenpora RI, sebab hal itu bisa membuat keanggotaan PSM di PSSI dan FIFA dicoret. Akibatnya, PSM bisa diturunkan levelnya hingga menjadi tim amatir.
Karena itu, Sumirlan menyatakan, PSM memastikan diri ikut turnamen Liga Indonesia yang akan diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia.