TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Perkembangan arah positif terkait rencana turnamen dan kompetisi 2015/2016,oleh PT Liga Indonesia, membuat manajemen Persela Lamongan berubah pikiran.
Ini terlihat dengan keputusan pembatalan putus kontrak pada pemain Laskar Joko Tingkir.
Media Officer Persela Lamongan, Arif Bachtiar menjelaskan, manajemen memang melihat bahwa perkembangan kompetisi Indonesia masih terus berubah, sehingga putus kontrak pemain tak jadi dilakukan.
"Memang keputusannya maju mundur, namun untuk saat ini putus kontrak dibatalkan dan tim belum resmi bubar," ujarnya kepada Surya, Selasa (12/5).
Dengan pembatalan putus kontrak itu, maka semua pemain Persela sampai saat ini masih menggunakan kontrak lama, yakni ketika berkompetisi di QNB League ISL League 2015.
Itu dibuktikan dengan rencana pencairan gaji pemain untuk April yang akan dikucurkan pada Mei ini.
Sedangkan untuk Januari hingga Maret, manajemen Persela sudah mengucurkan gaji pada bulan lalu.
"Gaji yang April sudah disiapkan, tinggal ditransfer bulan ini," terangnya.
Dijelaskan, pihaknya memang masih menunggu hasil RUPS yang digelar PT Liga Indonesia. Sesuai rencana, rapat yang juga diikuti 18 tim ISL digelar Selasa (12/5) malam.
Namun akhirnya diundur pada Rabu (13/5) di Jakarta. Hasil rapat ini akan menentukan sikap Laskar Joko Tingkir untuk mengikuti turnamen dan kompetisi 2015/2016.
"Kalau untuk rencana turnamen, memang masih dipikirkan manajemen. Tapi jika ada kepastian konsep turnamen dan izin kepolisian, tentu kami tertarik," tegasnya.
Dengan begitu, sembari menunggu pencairan gaji April, maka pemain Persela Lamongan hanya diberikan libur panjang yang tak terbatas.
Kepastian pemain akan berlatih lagi, akan ditentukan setelah hasil RUPS yang digelar Rabu (13/5) besok.
"Untuk sementara para pemain libur sampai batas waktu yang tak terbatas," tambah Asisten Pelatih Persela, Didik Ludianto.