TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia menyatakan bahwa turnamen pramusim bertajuk Piala Liga Indonesia yang akan digelar PT Liga Indonesia bakal sulit digelar.
Hal tersebut lantaran tak adanya koordinasi dengan pihak Kemenpora dan Tim Transisi sebagai pengganti dari pembekuan induk organisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Turnamen Pramusim ini sulit digelar, karena tidak ada koordinasi dan izin dari Kemenpora dan Tim Transisi," kata Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto saat dihubungi Tribun Timur, Selasa (19/5).
Sebelumnya, PT Liga Indonesia telah merilis jadwal pertandingan turnamen pramusim Piala Liga Indonesia, Senin (18/5) lalu. Turnamen ini menggunakan sistem kompetisi penuh di babak penyisihan grup.
18 klub Liga Super Indonesia (LSI) dibagi dalam tiga grup. 16 tim bakal keluar dari grup pada putaran 16 besar. PSM sendiri berada di grup B bersama Persipura, Perseru serui, Borneo FC, Persela, dan Mitra Kukar.
Lantas lewat apa Kemenpora akan 'mencegat' kompetisi pramusim tersebut yang tidak ada koordinasi dengan PT Liga Indonesia hingga Deadlock? Apakah sama halnya pada Liga Indonesia tak memberikan izin keramaian kepada setiap laga?
Gatot tak ingin merinci secara detail dan lebih jauh. Ia hanya menjelaskan bisa saja dengan cara seperti dulu, seperti tak mengeluarkan surat rekomendasi dan juga tak keluarnya izin keramaian dari aparat kepolisian.
"Kita baru mau rapat (dengan tim transisi). Kita akan koordinasi dengan bidang hukum Kemenpora untuk kemudian koordinasi dengan pihak kepolisian," jelas Gatot.
Sebelumnya, beberapa pertandingan di ajang Liga Super Indonesia (LSI) 2015 lalu ditunda lantaran tak memberikan izin keramaian dalam pihak kepolisian.
Kejadian tersebut berujung pada penghentian total Liga Super Indonesia musim 2015.
PSSI menyatakan alasan penghentian Liga Indonesia –semua kompetisi di bawah PSSI, lantaran Force Majeur