TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Pembatalan QNB Champions Cup 2015 tidak membuat Barito Putera Banjarmasin berpaling. Tim berjuluk Laskar Antasari itu tetap tidak bersedia tampil pada Piala Kemerdekaan yang rencananya digulirkan oleh Tim Transisi bentukan Menpora.
PT Liga Indonesia akhirnya membuat keputusan berat dengan membatalkan gelaran turnamen pra-musim, QNB Champions Cup 2015. Alasannya, mereka tidak mendapatkan rekomendasi dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Hal ini jelas membuat klub kecewa. Pasalnya, klub sudah siap menyambut kompetisi tersebut seiring dengan dihentikannya QNB League 2015. Meski kecewa, Barito juga tidak mau gegabah mengikuti turnamen lain di luar PSSI.
Media officer Barito, Deny Nizar, mengatakan bahwa pihaknya tak ingin memunculkan masalah baru dalam pesepakbolaan nasional. "Kami tak ingin membuat masalah baru karena dualisme masa lalu cukup mengganggu dan bisa membuat klub kembali dirugikan," kata Deny, Kamis (21/5).
Dia menegaskan, pihaknya pasti akan menolak jika nantinya Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menawari mereka.
"Kami kan anggota PSSI. Ini bukan gelaran resmi PSSI dan kualitas turnamen juga kami tidak tahu," ujar Deny beralasan.
Sementara itu, setelah membatalkan pelaksanaan turnamen pra-musim, PT Liga Indonesia mempersilakan klub klub untuk menggelar turnamen dan ajang sejenisnya.
Dan terkait dengan hal ini, manajemen Barito Putera mulai mendapatkan tawaran untuk ikut sebuah event atau kejuaraan.
Tawaran pertama yang didapat Barito adalah berupa ajang eksibisi yang rencananya diikuti oleh Arema Cronus, Bali United dan Pusamania Borneo FC (PBFC).
"Cukup menarik, karena formatnya bergiliran menjadi tuan rumah," tutur asisten manajer Barito Putera, Syarifuddin Ardasa, kemarin siang.
Hal lain yang menarik , ungkap dia, manajemen Barito mendapatkan tawaran untuk menggelar turnamen dan yang menjadi pesertanya klub dari negara tetangga.
"Klub peserta dari Singapura dan Malaysia," sebut Syarifuddin.
Meski mendapatkan banyak tawaran, namun dia belum bisa memastikan manajemen akan mengikuti ajang yang mana. "Akan dibicarakan lagi nanti. Tapi yang jelas apabila dilaksanakan dengan sistem home -away atau tim bisa main di kandang, sepertinya akan disetujui," jelasnya.
Menurut Syarifuddin, manajemen ingin mengikuti ajang yang dilaksanakan secara tandang dan kandang, agar bisa menghibur ribuan suporter Barito Putera yang ada di Kalsel. "Ini sebagai bentuk tanggung jawab kami atas begitu tingginya animo suporter di Banua" pungkasnya.