TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana Kemenpora bersama Tim Transisi menggelar Piala Kemerdekaan pada Juni mendatang terus digulirkan.
Meski belum ada sambutan positif dari klub-klub anggota PSSI, kompetisi itu tetap digulirkan.
Bahkan beberapa pemain dari Papua sudah ditawari untuk bergabung dengan klub baru bernama Persija Nusantara.
Besar kemungkinan, Menpora dan Tim Transisi akan membentuk klub-klub baru untuk mewujudkan ambisi menggelar kompetisi di Indonesia. Apalagi kompetisi ini akan bergulir bersamaan dengan rencana PSSI menggelar Piala Liga yang tentunya akan kesulitan mendapatkan izin untuk berputar.
Besar kemungkinan, Menpora dan Tim Transisi akan membentuk klub-klub baru untuk mewujudkan ambisi menggelar kompetisi di Indonesia. Apalagi kompetisi ini akan bergulir bersamaan dengan rencana PSSI menggelar Piala Liga yang tentunya akan kesulitan mendapatkan izin untuk berputar.
Persebaya sendiri menyatakan bakal mengikuti turnamen pramusim yang akan digelar PT Liga Indonesia. Sebab turnamen tersebut merupakan kesepakatan yang dibuat oleh 18 klub Liga Super Indonesia dan PT LI pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT LI lalu. Bajul Ijo menolak untuk tampil di Piala Kemerdekaan.
“Kami masih memegang komitmen yang sudah disepakati bersama 17 klub lainnya saat RUPS. Kalau jadwalnya bentrokan, tentu kami tidak bisa mengikuti Piala Kemerdekaan yang dibuat oleh Tim Transisi dan Menpora itu,” ungkap Rahmad Sumanjaya, sekretaris tim Persebaya.
Selain lebih lambat dicetuskan ketimbang Piala Liga, tidak adanya pengalaman Tim Transisi menggelar turnamen dan semacamnya membuat klub-klub mempertanyakan kualitas Piala Kemerdekaan nanti.
“Tanpa meremehkan Tim Transisi, saya rasa PT Liga yang sudah bertahun-tahun membuat turnamen lebih berpengalaman,” tutur Rahmad.