TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pelatih Persib Bandung Jajang Nurjaman khawatir pelatih Pelita Bandung Raya (PBR) Dejan Antonic membeberkan kekuatan "Maung Bandung" kepada bakal lawannya Kitchee FC Hongkong karena memiliki kedekatan dengan tim itu.
"Saya tidak mendapat informasi kekuatan Kitchee dari Dejan, sebaliknya saya khawatir ia membeberkan kekuatan Persib, karena ia punya kedekatan dengan tim itu," kata Jajang Nurjaman seusai jumpa pers pertandingan Persib melawan Kitchee Hongkong di Bandung, Selasa.
Meski akan menghadapi tim itu, namun Jajang mengaku tidak pernah menghubungi pelatih yang bersama PBR mengkandaskan timnya pada musim kompetisi lalu itu.
Dejan Antonic yang kini membesut Pelita Bandung Raya pernah melatih Kitchee sebelum menukangi Timnas Hongkong beberapa tahun lalu.
Dejan juga dianggap sebagai pelatih sukses di liga Hongkong selama tujuh tahun kepelatihannya di negeri itu.
"Bagi saya sih tidak ada masalah, karena bersama coach Emral kami sudah mempelajari rekaman pertandingan Kitchee untuk persiapan pertandingan esok hari," kata Jajang Nurjaman.
Tekait pengaruhnya bagi Persib bila benar-benar kekuatan Tim Bandung itu benar-benar bocor ke kubu Kitchee memang cukup berpengaruh, namun ia sudah melakukan antisipasi.
Bersama pelatih kepala Emral Abuss ia sudah menyiapkan skema untuk mengatasi Kitchee yang kemungkinan besar lebih kuat dan licin dibandingkan tim yang dihadapinya di Grup H Piala AFC 2015.
Sementara itu babak 16 Besar Piala AFC 2015 antara Persib melawan Kitchee akan berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung, Rabu (27/5). Kick off akan berlangsung pada pukul 15.00 WIB.
Pelatih Kepala Persib untuk Piala AFC Emral Abuss menyebutkan timnya siap tempur dan bermain mati-matian untuk lolos ke babak perempat final. Dengan sistem pertandingan "knock out" mengharuskan timnya unggul dalam 90 menit pertandingan.
"Kami berharap bisa unggul dalam waktu normal, namun bilapun imbang kami sudah mempersiapkan untuk laga di babak perpanjangan waktu bahkan adu penalti sekalipun," kata Emral Abus.