TRIBUNNEWS.COM - Tak ada yang menyangka klub yang tengah dicekam oleh teror perang, Dnipro Dnipropetrovsk bakal menginjakkan kaki di final Europa League.
Wakil Ukraina tersebut akan menantang juara bertahan Sevilla dalam final Europa League di Stadion Narodowy, Warsawa, Polandia, Kamis (28/5) pukul 01.30 WIB dini hari dan disiarkan langsung SCTV.
Kapten Dnipro sendiri, Ruslan Rotan mengaku masih seperti bermimpi.
"Tak ada yang menyangka, termasuk saya sendiri. Ini dimulai dari sebuah mimpi, dan dongeng ini menjelma jadi kenyataan dari satu pertandingan ke pertandingan lain, dari satu putaran ke putaran lainnya," ujarnya dalam wawancara di situs UEFA.com.
Dnipro yang dijuluki “Warriors of Light”, selama ini tenggelam di balik kejayaan dua klub raksasa Ukraina, Dinamo Kyiv dan Shakhtar Donetsk.
Situasi perang saudara di Ukraina memaksa mereka mengungsi ke Stadion Olympic, Kiev saat menjamu tim lawan di ajang liga Eropa. Jarak 210 kilometer dari kota Dnipropetrovsk ke Kiev membuat stadion selalu sepi.
Dari total kapasitas 70 ribu, rata-rata penonton yang datang dari Dnipropetrovsk hanya sekitar 10 ribu.
Toh, itu bukan halangan bagi mereka untuk terus melaju. Pelan tapi pasti, tim langganan Liga Eropa seperti Olympiakos Piraeus, Ajax Amsterdam, Club Buges, dan Napoli ditundukkan.
Kini, tim tanpa pemain bintang ini untuk pertama-kalinya menginjakkan kaki di final Eropa. Mereka tinggal selangkah lagi untuk menuntaskan akhir cerita bahagia dari dongeng ala Cinderella.