TRIBUNNEWS.COM - Mantan presiden Real Madrid, Ramon Calderon, menilai keputusan Florentino Perez memecat Carlo Ancelotti sangat aneh. Menurutnya, Perez terlalu sering memecat pelatih.
Real Madrid resmi memecat Ancelotti pada Senin waktu setempat atau Selasa (26/5/2015) dini hari WIB. Keputusan ini turut dilatarbelakangi perjalanan Real Madrid pada musim 2014-2015 yang gagal menjuarai Divisi Primera, Copa del Rey, dan Liga Champions.
"Kami menggunakan reaksi aneh dari Presiden (Perez). Dia ditanya saat jumpa pers apa alasan memecatnya (Ancelotti) dan jawabannya sangat jelas, yaitu 'saya tidak tahu'," ujar Calderon.
"Ini seperti yang sudah dilakukannya ketika menjadi presiden. Ada sekitar sembilan pelatih selama 10 tahun dia menjadi presiden," tambahnya.
Seiring kepergian Carlo Ancelotti dari Santiago Bernabeu, media-media Spanyol mengunggulkan Rafael Benitez sebagai suksesor. Calderon pun menilai Benitez adalah salah satu calon kuat pengganti pelatih asal Italia tersebut.
"Menurut saya 99 persen Benitez akan menjadi pelatih baru (Madrid). Menurut saya dia adalah pelatih bagus. Dia membuktikannya di klub-klub lain. Dia juga sempat melatih tim muda (Madrid)," kata Calderon.
"Kesuksesannya akan tergantung dengan apa yang terjadi dalam perekrutan pemain baru dan apa yang terjadi dengan pemain-pemain yang bakal meninggalkan klub dan otoritas yang dimilikinya di klub," tuturnya.