Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Persema Malang sedang berusaha memutihkan statusnya sebagai klub yang dicoret keanggotaannya dari PSSI. Usahanya itu dilakukan melalui Kemenpora dan Tim Transisi bentukan Menpora.
CEO Persema Malang, Dito Arif mengatakan, saat ini pihaknya diminta oleh Kemenpora dan Tim Transisi untuk membuat kronologis 'pemecatan' dari keanggotaan PSSI.
"Pak Gatot Dewa Broto sebagai Deputi Lima, Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora meminta saya membuat kronologisnya. Saat ini saya sedang menyusunnya. Selain Persema dua klub lain, seperti Persibo Bojonegoro dan Persebaya 1927 juga melakukan hal yang sama, karena kami sama-sama dicoret keanggotaan dari PSSI," ujar Dito kepada Harian Super Ball, Rabu (27/5/2015).
Dito berharap momen ini bisa memulihkan nama Bledeg Biru dan bisa kembali mengikuti kompetisi yang digelar oleh PSSI. Sejak dicoret dari PSSI, Persema tidak bisa lagi ikut kompetisi. Akibatnya Persema pun jadi vakum hingga saat ini.
"Momen rencana perubahan yang akan dilakukan Menpora terhadap PSSI dan sistem sepakbola kita, kami manfaatkan untuk meminta Kemenpora untuk membuka kasus kami kembali. Jadi inisiatif kami dan kebetulan Kemenpora siap membantu. Saat ini mereka sedang mempelajari kasus yang menimpa Persema, Persebaya 1927, dan Persibo," kata Dito.
Dito berharap setelah statusnya diputihkan, tim berjuluk Laskar Singosari itu bisa kembali tampil di ajang kompetisi resmi.
"Target kami tidak tampil di Liga Super Indonesia (LSI) tetapi dipulihkan status kami. Setelah dipulihkan status, kami tidak masalah kalaupun hanya tampil di Liga Nusantara, Divisi Satu, Divisi Dua, Divisi Tiga, atau Divisi Utama. Yang terpenting kami kembali diakui sebagai anggota PSSI," ucap Dito.
Dito menjelaskan, Persema dicoret keanggotaannya dari PSSI karena pada pertengahan 2010 pindah ke kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI). Sebelumnya Persema berlaga di Liga Super Indonesia (LSI).
"Kami pindah ke LPI, karena penyelenggaraan LSI bermasalah, seperti ada permainan skor, wasit mudah dibayar dan praktik-praktik mafia lainnya. Namun akibatnya kami dikenakan sanksi saat PSSI menggelar Kongres di Bali. Namun status kami diputihkan kembali pada Kongres PSSI di Jakarta pada 2011. Tetapi kami kembali disanksi dengan dicoret keanggotaannya oleh PSSI pada 2012, saat PSSI dikuasai oleh kubu La Nyalla Mattaliti cs," jelas Dito.