TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan Borussia Dortmund 1-3 atas Wolfsburg pada final Piala Jerman, kemarin, meninggalkan luka sangat dalam bagi Juergen Klopp. Itu laga terakhirnya sebagai pelatih pasukan Hitam-Kuning.
"Rasa sakit yang ditinggalkan dari kekalahan itu begitu dalam, sangat menyakitkan," ujar Klopp dalam wawancara yang diunggah laman resmi bvb.de.
Ditemui seusai laga final di Stadion Olympia, Berlin, Minggu (31/5/2015) kemarin, pelatih berusia 47 tahun itu mengakui, sulit rasanya meninggalkan klub dan tim yang selama tujuh tahun ini menjadi bagian dari hidupnya.
Apalagi dengan hasil pahit musim ini, finis di peringkat tujuh Liga Jerman, dan untuk kedua kali berturut-turut gagal di final Piala Jerman.
"Saya berusaha untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada setiap pemain. Saya merasa sangat terhormat bisa bekerja dengan mereka, saya mendapatkan banyak kegembiraan. Rasanya sulit untuk melepas mereka," ujar Klopp.
Klopp yang memenangi dua trofi Liga Jerman dan satu Piala Jerman bersama Dortmund itu meminta maaf kepada suporter Borussen lantaran tak bisa memberikan perayaan yang meriah di laga perpisahannya.
"Saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Tidak ada pesta trofi. Pasti akan berbeda jika kami memenangi trofi itu ya, sebagai gantinya hanya ada perayaan perpisahan saja. Tapi saya akan hadir di sana untuk mengucapkan selamat tinggal. Saya tidak akan menghilang begitu saja," ujar Klopp.
Ditanya soal tawaran melatih klub baru, Klopp mengatakan belum ada. Akan tetapi, dia tak khawatir tentang hal itu.
"Saya tidak pernah merasakan kekosongan. Sebaliknya, sering kali ada terlalu banyak hal yang berseliweran di kepala saya," ujarnya.
Menurut Klopp, kalaupun ada hal positif yang didapat Dortmund dari musim ini, mereka tak akan mendapat tekanan terlalu besar musim depan. Sebagai runner up Piala Jerman dan peringkat tujuh Liga Jerman, Dortmund tidak akan tampil di Liga Champions, akan tetapi di babak pertama kualifikasi Liga Europa.
Baca Juga di Harian Super Ball, Senin (1/6/2015)