TRIBUNNEWS.COM - Arema Cronus menyatakan siap untuk ambil bagian dalam Piala Presiden 2015. Status Piala Presiden sebagai turnamen poros tengah jadi alasan di balik keputusan Arema Cronus.
Sebenarnya, Piala Presiden merupakan satu dari total tiga turnamen yang menjadi program Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Sejumlah klub Indonesia Super League (ISL), misalnya Persipura Jayapura, telah menyatakan penolakan terhadap turnamen bentukan Tim Transisi karena dianggap tak punya pengakuan dari PSSI, AFC, dan FIFA.
Akan tetapi, Arema melihat Piala Presiden sebagai turnamen yang netral. "Ini bicara tentang Piala Presiden, turnamen ini murni diadakan promotor. Kalau ada pihak-pihak yang mengklaim itu turnamennya A atau itu turnamennya B silakan. Tetapi, kami melihat ini sebagai turnamen poros tengah," beber Media Officer Arema, Sudarmaji.
Untuk memastikan tak mendapat sanksi, Arema juga sudah berkomunikasi dengan PSSI. Diungkapkan Sudarmaji, PSSI memberi respons positif.
"Sekarang kami tinggal melihat perkembangannya saja. Bagaimana promotor bisa meyakinkan dua pihak utama, yaitu PSSI sebagai federasi yang menaungi klub dan pemerintah selaku penentu kebijakan serta perizinan," tambah Sudarmaji.
Berdasarkan undangan dari Mahaka Sports, Piala Presiden bakal dimulai pada 30 Agustus 2015. Piala Presiden juga digelar dengan sistem kompetisi penuh.
Tim asuhan Suharno langsung bersiap mengingat Piala Presiden sudah dekat. Mereka bakal menjamu Bali United Pusam di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (14/6/2015).