Laporan Wartawan Harian Super Ball, Rafli Aditya Priatna
TRIBUNNEWS.COM - Junika Rachmat Ramadhon itu, pelatih Persija Futsal merasa bangga bisa melatih tim Persija Futsal.
"Bangga sudah pasti, memang dari awal ada beberapa tekanan dari Jakmania, kamu siap jadi pelatih Persija Futsal, tanpa mereka sadari saya itu seorang The Jakmania. Begitu tau munculnya berita mengenai Persija Futsal dan saya pelatihnya, para Jakmania mulai menunjukkan supportnya," kata Junika yang dikenal dengan nama Doni Zola.
Karier kepelatihan Doni Zola di futsal sudah cukup lama. Dia pernah melatih Tim Futsal Pra PON Sumbar, Tim Futsal PON NTT, My Futsal Jakarta, Devina Jakarta, dan Vamos Mataram.
Persija Futsal merupakan tim pertamanya melatih di liga futsal profesional.
Pada bulan Maret 2015 lalu, pelatih futsal yang pernah merasakan bermain sepak bola di SSB Wijaya Kusuma tersebut resmi menjadi pelatih tim Persija Futsal.
Hanya memiliki waktu sekitar satu bulan, Doni Zola sukses mengantarkan Persija Futsal masuk ke kompetisi Futsal Super League (FSL) 2015. Pada bulan April 2015, Persija Futsal tampil cemerlang di babak play off.
Namun, Persija Futsal harus menjadi satu dari empat tim yang berada di garis jurang degradasi. Persija Futsal harus memulai dari awal lagi yaitu melalui babak play off jika seandainya ingin bermain di Futsal Super League musim depan.
Menurut Doni Zola, manajemen Persija Futsal kurang mendukunh dalam sisi faktor non teknis.
"The Jakmania terus berada di belakang kita, karena mereka tau kondisi yang ada saat ini seperti apa yang membuat faktor non teknis seperti salary pemain, staff pelatih tertunda. Pengaruh itu sangat besar karena kita mengikuti kompetisi besar yang profesional," kata Doni Zola.