TRIBUNNEWS.COM - Asisten Pelatih Timnas Indonesia U-23 Muhammad Zein Alhadad menilai gol pertama Timnas Thailand menjadi awal petaka bagi permainan Garuda Muda. Pasalnya, Evan Dimas dan kawan-kawan tergiring meninggalkan strategi tim sehingga menyerah dengan skor telak.
Timnas U-23 menyerah dengan skor 0-5 dari Thailand dalam laga semifinal SEA Games 2015 di Stadion Nasional Singapura, Sabtu (13/6/2015).
Alhasil, Thailand akan bertemu Myanmar di partai perebutan medali emas sedangkan Indonesia menghadapi Vietnam untuk perebutan medali perunggu.
"Setelah gol pertama, pemain terlalu bernafsu untuk membalas ketertinggalan gol sehingga keluar dari skema strategi tim yang telah disusun," ujar Alhadad.
Menurut dia gol itu mengubah segalanya bagi Timnas Indonesia U-23 pada laga itu, sehingga kehilangan konsentrasi pada akhir pertandingan babak kedua.
"Kami instruksikan untuk tidak mengambil bola di daerah lawan, tapi menunggu di sektor tengah lapangan, tapi semuanya tidak berjalan. Namun secara fair Thailand tampil sangat bagus," kata Alhadad.
Tim Negeri Gajah Putih itu tampil rancak baik saat melakukan penyerangan maupun pertahanan. Selain itu para pemain Thailand bermain lebih sabar dan memaksimalkan lebar lapangan.
Sebaliknya, Timnas U-23 gagal mengembangkan permainan. Sepuluh menit awal pertandingan masih mampu mengimbangi, namun karena tidak sabar untuk sesegera mungkin mencetak gol membuat permainan menjadi terbuka, sehingga skema permainan menjadi buyar.
Absennya dua pemain inti di lini belakang, kata Alhadad, cukup berpengaruh. Muhamad Abduh dan Agung Prasetyo yang terkena akumulasi kartu kuning tidak berlaga pada laga itu. Di sisi lain penggantinya Vava Mario Zagalo dan Yandi Sofyan Munawar tidak dalam performa terbaik.
"Vava banyak melakukan kesalahan, jam terbang menentukan. Ia tampak gugup dan sampai pucat, sehingga kami tarik," katanya.
Sedangkan alasan mengistirahatkan Muchlis Hadi Ning di sektor striker, kata Alhadad, berdasarkan pertimbangan Yandi Sofyan masih segar karena tidak turun dalam tiga pertandingan, sehingga menggantikan posisi Hadi Ning. Namun pemain Pelita Bandung Raya itu bermain tidak maksimal.
Selain itu faktor kelelahan pemain juga berpengaruh, terlebih masa pemulihan tim yang sangat singkat yakni sehari, sedangkan Thailand dua hari berpengaruh kepada kebugaran pemain.
"Yang pasti tim sudah maksimal, meski pada laga terakhir ini harus gagal. Namun kami harus segera mempersiapkan tim untuk laga perebutan tempat ketiga," tambah Alhadad.