Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Mantan Koordinator Timnas PSSI, Bob Hippy mengatakan, salah satu cara untuk menyelesaikan konflik sepak bola nasional saat ini adalah dengan mundurnya seluruh pengurus PSSI, termasuk Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattaliti.
Pasalnya menurut Bob, kepengurusan PSSI tidak dilakukan dengan sistem dan program kinerja yang benar.
"Sejak tahun 2006, PSSI gagal mengelola kompetisi dan pembinaan usia dini. Sehingga prestasi Timnas kita jalan di tempat. Ini disebabkan kinerja pengurus PSSI yang tidak baik. Pengurus PSSI justru mengedepankan kepentingan pribadi dibanding membuat agenda dan program untuk memajukan sepak bola kita. Oleh karena itu, menurut saya sebaiknya pengurus PSSI mundur saja," kata Bob kepada Harian Super Ball, Senin (15/6/2015).
Menurut Bob, jika pengurus-pengurus PSSI bersedia mundur akan lebih baik bagi mereka sendiri di masa mendatang.
"Nama mereka akan dikenang sebagai negarawan yang mau mengalah demi kemajuan sepak bola kita. Berikan kesempatan kepada Menpora untuk membenahi sepak bola kita," ujar Bob.
Bob mengucapkan, pengurus PSSI jangan terus menentang dan mengutamakan egosentris, karena bagaimanapun untuk membangun tatanan sepakbola yang baik tetap membutuhkan kerjasama dengan pemerintah, dalam hal ini Menpora.
"Sebaiknya PSSI juga intropeksi diri. Banyak masalah dalam kinerja PSSI. Seperti kompetisi yang tidak benar dengan diisi permainan skor dan mafia sepak bola. Akibatnya gaji pemain, pelatih, dan wasit yang tidak dibayar. Ini menunjukan kinerja PSSI yang gagal. Jadi sebaiknya berikan kesempatan kepada anak-anak muda yang mengerti sepak bola," ucap Bob.
Bob menambahkan, seharusnya pengurus PSSI mengakui, selama ini PSSI diurus dengan cara dan orang yang salah
Jangan terus menerus men-Tuhan-kan FIFA. Sekarang saja FIFA terbongkar kebobrokannya. Jangan selalu memakai alasan statuta PSSI atau FIFA, tetapi kenyataannya sampai sekarang kita tidak punya prestasi. Klub bermasalah dan tidak memiliki stadion sendiri. Lebih bagus lakukan kerjasama dengan pemerintah. Itu dilakukan oleh banyak negara, seperti Australia, Brunei Darusslam, atau Vietnam. Kenyataannya sekarang negara-negara itu justru meningkat jauh dibanding kita yang masih begini-begini saja," kata Bob.