TRIBUNNEWS.COM - Ketika sebagian pemain Persija Jakarta dan pesepak bola lainnya sibuk menerima tawaran tampil di sejumlah pertandingan antarkampung (tarkam), Ismed Sofyan lebih memilih untuk membantu sang istri berdagang.
"Kesibukan saya hanya berdagang, bantu usaha istri dan kumpul bersama keluarga di Jakarta saja," kata Ismed.
Ismed bercerita, usaha yang dimiliki sang istri lebih fokus di bidang tekstil. Aneka jilbab dan pakaian muslim menjadi pilihan bisnis yang sudah sejak lama digeluti sang istri tercinta.
Bek sayap berusia 36 tahun itu bukannya tidak mendapat tawaran tampil di laga tarkam. Namun, waktu yang ditawarkan seringkali tidak cocok dan lokasinya pun terbilang jauh dari Jakarta.
"Pernah ditawarin main tarkan di salah satu klub lokal Aceh untuk Piala Kapolres di Sigli. Sebenarnya mau, tapi waktunya enggak bisa," ujar pemain yang pernah membela Persiraja Banda Aceh.
Pemain yang bergabung di Persija sejak 2002 itu acap kali menolak tawaran main tarkam di Jakarta. Ia mengaku lebih memilih menambah penghasilan lewat pengembangan bisnis sang istri.
Ketidakjelasan kompetisi Liga Super Indonesia tidak membuat Ismed patah arang melanjutkan kariernya sebagai pesepak bola profesional. Ia masih berambisi untuk terus melanjutkan profesi ini hingga benar-benar tidak dibutuhkan Persija atau klub lainnya.
Baca Juga di Harian Super Ball, Selasa (15/6/2015)