TRIBUNNEWS.COM - Banyak drama terjadi kala Argentina menundukkan Uruguay di Estadio La Portada, La Serena, Rabu (17/6) kemarin. Selain kartu merah Pelatih Tim Tango, Gerardo Martino, sosok lain yang memancing atensi adalah sang megabintang La Albiceleste, Lionel Messi.
Sang Messiah berulang kali tertangkap kamera menunjukkan ekspresi emosi ketika mendapat tekel keras atau adangan ‘tak wajar’ dari para pemain Uruguay. Situs Squawka mengungkapkan, sepanjang permainan, Messi mendapat serbuan 20 tekel, baik yang mengenai kaki, dada atau bahkan lolos.
Angka tersebut dinilai tak wajar, dan wajar jika Messi sempat emosi. Puncaknya terjadi kala ia beradu argumen dengan bek Uruguay, Alvaro Pereira dan Arevalo Rios. Pelatih Argentina, Gerardo Martino mengaku geram dengan permainan fisik lawan, yang dianggapnya sudah keluar dari batas normal.
“Anda bisa melihat sendiri bagaimana para pemain Uruguay berusaha mencegat pergerakan pemainku dengan cara fisik, bukan lagi teknik. Sungguh ini disayangkan, karena seharusnya pertandingan yang dipertontonkan kedua tim berjalan menarik,” sebut Martino.
Catatan lain yang menyertai Messi ada di sisi negatif. Bagaimana tidak, suami dari Antonella ini tergolong kesulitan untuk menjebol jala musuh dalam dua pertandingan awal Copa Amerika. Kemarin, ia melakukan tiga percobaan untuk mencetak gol, dua di antaranya mengarah tepat sasaran.
Padahal, kecemerlangan Messi menjadi satu faktor penting raihan tiga gelar Barcelona. Sepanjang 2014/2015, ia bermain 57 partai dengan koleksi 58 gol.
Di atas kertas, Messi yang cemerlang seharusnya bisa melanjutkan performanya di Cile 2015. Apalagi, sederet pemain kelas wahid juga dibawa Gerardo Martino, seperti Ange Di Maria, Nicolas Otamendi, Javier Mascherano, Gonzalo Higuain, Carlos Tevez, Sergio Aguero hingga Javier Pastore.
Berbekal postur tajam tersebut, seharusnya tak sulit bagi Argentina, terutama Messi, untuk mencetak kemenangan dengan skor besar. Namun apa daya, Messi justru seolah hanya sebagai ikon semata, tanpa bisa memberikan kontribusi maksimal layaknya saat berkostum Los Azulgrana.
Sinar Messi justru kalah dari tandemnya, Sergio Aguero. Bomber Manchester City ini sukses mengemas dua gol dalam dua pertandingan pertama di Grup B. Ia juga menjadi pemain pertama asal Argentina yang mampu mencetak dua gol secara berurutan di pentas Copa Amerika, setelah Gabriel Batistuta (1993-1995), Abel Balbo (1995) dan Hernan Crespo (2007).
Aguero menegaskan, dirinya bisa melakukan semua itu karena sokongan maksimal dari rekan-rekannya. Apalagi gol yang berhasil dilesakkan ke jala Uruguay, memang seolah terjadi karena The Citizens Connection.
“Itu memang tak terbantahkan, karena Pablo tahu di mana saya akan merangsek masuk. Tentang Messi, dia tetap pemain tajam, dan gol-gol hanya tunggu waktu saja. Saya yakin, dia akan mendapatkan gol lagi,” tegas Aguero.