News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indonesia Kena Sanksi FIFA

Skuat Barito Putera Ramai-ramai Main Tarkam

Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Barito Putra berpose bersama sebelum bertanding dalam laga ujicoba antara Persija Jakarta melawan Barito Putra di Stadion Utama Gelora Bung Karna (SUGBK), Senayan, Jakarta, Rabu (4/2/2015). SUPER BALL / FERI SETIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Setelah skuat Barito Putera dibubarkan, empat pemain Barito Putera yakni Rizky Pora, Leonard Tupamahu, Syahroni serta Adhitya Harlan, beramai-ramai tampil dalam ajang turnamen antar kampung (tarkam).

Ajang tarkam yang mereka ikuti dan baru saja selesai tersebut digelar di daerah Kebun Kopi Tanggerang. Mereka tampil membela klub Panser FC.

Tidak sia-sia mereka tampil, pasalnya empat penggawa Barito Putera musim 2015 ini berhasil mengantarkan tim yang diperkuatnya menjadi kampiun.

"Kemarin saya ikut membela satu tim bermain tarkam bersama Syahroni, Rizky Pora dan Leonard Tupamahu. Alhamdulillah tim yang kami perkuat bisa jadi juara," ujar Adhit.

Diterangkan Adhit usai skuat tim Barito dibubarkan, dirinya pun menganggur. Dan kemudian mendapatkan tawaran untuk bermain tarkam. Tanpa basa basi, daripada menganggur, Adhit memutuskan ikut dengan mengajak rekan-rekannya di Barito.

Masih terkait dengan aktivitas tarkamnya tersebut, Adhit menambahkan hal itu dilakukan tentunya untuk mengisi waktu. "Ya hitung-hitung mengisi waktu dan jaga kondisi serta agar tetap mendapatkan penghasilan," jelasnya.

Selain ikut tarkam, Adhit sendiri tetap melakukan latihan sendiri untuk menjaga kebugaraannya. Dan latihan dilakukannya dengan beragam cara, mulai dari joging hingga gowes.

Disinggung mengenai kompetisi yang masih belum jelas, Adhit sendiri mengaku berharap segera bergulir kembali. Pasalnya menurut Adhit, kondisi ini tentunya sangat mengkhawatirkan bagi pemain sepak bola profesional seperti dirinya yang mengandalkan penghasilan dari jerih payah di arena hijau.

Diakui oleh Adhit. kondisi ini membuat dirinya terpaksa mengencangkan ikat pinggang untuk menyesuaikan dengan minimnya penghasilan.

"Ya harus hemat-hemat pengeluaran, kalau memang tidak perlu ya tidak usah dulu. Kalau tidak pintar-pintar menghemat ya sulit juga, karena kompetisi tidak ada. Ya mudah-mudahan kompetisi bisa berjalan lagi lah," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini