TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Wali Kota Batu Eddy Rumpoko mendapat tugas yang tidak gampang dalam Tim Transisi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Tugas itu adalah berkomunikasi dengan PSSI yang sudah dibekukan Kemenpora.
Pria yang menjabat sebagai Wali Kota Batu ini menjelaskan instruksi tersebut datang langsung dari Presiden Joko Widodo. Tujuannya untuk memajukan dunia sepak bola nasional.
“Demi persepakbolaan nasional,” kata Eddy, Sabtu (20/6/2015) malam.
Walau demikian, komunikasi yang ia bangun dengan PSSI juga bukan komunikasi biasa, atau sekadar menjalin tali silahturahmi saja.
Ia juga diminta menggandeng PSSI untuk membuat format menggulirkan kompetisi yang baik, yang dapat melahirkan atlit sepak bola berprestasi.
Apakah itu mudah? Sambil tersenyum, ia menjawab “Teman-teman saya juga di PSSI.”
Ungkapan pria yang biasa disapa ER ini memang benar. Ia mengenal baik Ketua PSSI, La Nyalla Mattalitti melalui organisasi Pemuda Pancasila. Sekadar diketahui, ER dan La Nyalla sama-sama menjadi anggota Pemuda Pancasila hingga kini.
ER juga ketua Pemuda Pancasila Jawa Timur.
Lewat pertemanan itupula, dukungan PSSI pada Kemenpora jadi mudah diraih. Ini terbukti lewat sokongan PSSI yang mau menurunkan perangkat pertandingannya untuk mensukseskan Kompetisi Piala Kemerdekaan.
Kompetisi ini dijadwalkan bergulir seusai lebaran, tepatnya Agustus 2015.
ER menambahkan kompetisi tersebut sudah menarik minat banyak klub, mulai dari klub yang berlaga di Indonesian Super League, hingga klub-klub dari liga yang lain. Ia memastikan bahwa kompetisi ini terbuka dan dapat diikuti klub sepak bola seluruh Indonesia.
“Dari hasil rapat terakhir akan dilaksanakan kompetisi piala kemerdekaan. Diharapkan klub-klub isl dan perserikatan untuk ikut dalam kompetisi. Arema atau siapa saja boleh mengikuti kompetisi ini,” kata Eddy.