News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Transfer Pemain

Perpindahan Kondogbia ke Inter Kekalahan Pertama Mihajlovic

Penulis: Nurfahmi Budi
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Geoffrey Kondogbia

TRIBUNNEWS.COM - Niatan Sinisa Mihajlovic untuk membangun skuat AC Milan yang ideal, mulai terganjal. Pemain yang menjadi incaran I Rossoneri, Geoffrey Kondogbia ternyata lebih memilih rival sekota, Inter Milan. Hal ini sebenarnya tak mengejutkan, tapi bagi Miha, perjalanan berburu pemain dianggap semakin sulit.

Seperti dirilis Football Italia, kemarin, Geoffrey Kondogbia telah memastikan kesepakatan kontrak dengan Inter Milan. Formalitas tinggal menunggu hasil tes medis untuk menuntaskan proses transfer, kemarin.

Pengumuman disampaikan melalui akun Twitter resmi Nerazzurri. Dilampirkan pula foto sang pemain sedang menandatangani kontrak. Tak berapa lama, Kondogbia ikut mencuit dengan menampilkan warna kebesaran klub barunya, biru dan hitam.

Inter berhasil merebut Kondogbia dari pendekatan AC Milan yang sebenarnya lebih dahulu melakukan negosiasi dengan AS Monaco. Awalnya, Milan lebih difavoritkan mendapat tanda tangan gelandang 22 tahun itu. Kondogbia belakangan berubah pikiran setelah Roberto Mancini secara langsung menghubunginya.

Selama dua musim Kondogbia mempekuat Monaco, dia telah tampil sebanyak 66 pertandingan dan mengemas empat gol. Bagi Inter Milan, kehadiran Geoffrey Kondogbia diharapkan menambah kekuatan lini tengah skuat besutan Roberto Mancini untuk menatap musim 2015/2016. Kondogbia akan menempati posisi sebagai gelandang bertahan.

Ia dinilai sebagi sosok ideal menempati posisi tersebut karena memiliki fisik yang kuat, kemampuan, serta karakter. Satu hal lagi, Kondogbia punya tendangan geledek yang dapat mengintimidasi lawan.

Mancini mendapatkan Kondogbia untuk menutupi kekurangan yang ditunjukkan skuatnya musim lalu. Mateo Kovacic, yang sebelumnya mengisi posisi itu, tak terlalu mengesankan. Ia acapkali kedodoran mengantisipasi serangan lawan. Ia juga gagal menjembatani lini belakang dan depan untuk membangun serangan, mengoordinasikan pertahanan, sekaligus menjaga ritme dan intensitas permainan.

Karena itulah, Gary Medel terpaksa mengisi posisi tersebut meskipun posisi idealnya sebagai bek tengah. Upaya itu ternyata tak banyak membantu. Di empat laga terakhir ajang Serie A musim 2014/2015, mereka hanya dua kali menang dan dua kali kalah.

Sebelum mendatangkan Kondogbia, pelatih berusia 50 tahun itu, ngebet mendatangkan bekas anak asuhnya, Yaya Toure dari Manchester City. Ternyata rencana itu mengalami jalan buntu setelah sang pemain kepada media, menegaskan dirinya tetap bertahan di klub yang menaunginya sejak lima tahun silam.

Kondogbia merupakan keberhasilan pertama Inter dalam perburuan pemain di bursa transfer musim panas. Manajemen mendatangkannya setelah menggelontorkan duit sebesar 25 juta pounds atau sekitar Rp 500 miliar.

Kondogbia adalah bagian penting dalam skuat AS Monaco musim lalu. Ia membantu tim mencapai babak perempat final Liga Champions. Mereka menyingkirkan raksasa Liga Premier Inggris, Arsenal.

Sayangnya, mereka harus tersingkir dari Juventus yang kemudian melaju ke babak final. Di Ligue 1, pemain berusia 22 tahun itu, selalu jadi pilihan utama. Sayang ia mengalami cedera hamstring yang membuatnya hanya memainkan 23 laga dari 38 pertandingan yang ada.

Kehadirannya dalam skuat inter akan menimbulkan konsekuensi. Akan ada pemain yang terdepak dari posisinya. nama yang kemudian mencuat dalam daftar teratas untuk tersingkir adalah Kovacic.

Menyadari posisinya terancam, ia pun mengungkapkan keinginannya hengkang. Liverpool merupakan klub yang menaruh minat terhada Kovacic. Tanpa perlu berpikir panjang, Inter langsung memasang banderol sebesar 21,5 juta pounds.

Mancini dapat menerapkan strategi 4-2-3-1 lebih baik dari sebelumnya dengan masuknya Kondogbia. Tetapi pemain berusia 22 tahun itu harus mengawali debutnya di klub kota Milan dengan menanggung beban berat.

Ia diharapkan membawa Inter dalam persaingan perebutan Scudetto musim depan. Setidaknya dapat menempati posisi tiga besar untuk mengamankan tiket mengikuti Liga Champions.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini