News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liestiadi: Menpora Bisa Selesaikan Konflik

Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Gresik United, Liestiadi.

Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Gresik United, Liestiadi berharap konflik sepak bola nasional bisa segera rampung. Sehingga kompetisi bisa segera digelar dan pelaku-pelaku sepak bola di Tanah Air bisa kembali bekerja serta mendapatkan penghasilan.

Oleh karena itu, sebaiknya Menpora dan PSSI bisa segera bertemu.

"Sebagai pelatih, tentunya saya berharap kompetisi bisa segera dimulai agar tim bisa beraktif kembali. Tetapi untuk merealisasikannya, kedua belah pihak itu (Menpora dan PSSI) bisa duduk bersama dan berdamai. Jalan keluar yang adil untuk semua pihak, bisa menyelesaikan semua masalah," kata Liestiadi kepada Harian Super Ball, Kamis (25/6/2015).

Dengan berdamainya PSSI dan Menpora ditambah dengan kembali digulirkannya kompetisi, maka otomatis FIFA akan mencabut sanksinya terhadap Indonesia. Namun hingga kini, konflik tak kunjung selesai.

"Selain perlu ada pertemuan dan duduk bersama dua pihak, saya menilai peran Menpora sangat penting dalam penyelesaian konflik sepak bola kita, karena Menpora sebagai perwakilan dari pemerintah yang telah membekukan PSSI. Maka Menpora jugalah yang seharusnya bisa mencari solusi terbaik agar kompetisi bisa kembali berjalan dengan lebih baik, fair, dan berkualitas," ujar Liestiadi.

Liestiadi berucap, seluruh pemain dan pelatih sudah berharap-harap cemas menunggu kompetisi resmi digulirkan. Pasalnya tidak ada hasil yang signifikan dalam pertemuan antara Menpora, Tim Transisi, dan Mantan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin.

"Padahal banyak pihak yang sangat menunggu hasil dari pertemuan itu. Tetapi sayangnya pertemuan itu tidak menghasilkan apa-apa. Pertemuan itu hanya silaturahmi saja," ucap Liestiadi.

Ketika ditanya soal apakah Gresik tertarik ikut Piala Presiden yang digagas Tim Transisi, Liestiadi mengaku, belum ada kepastian dari manajemen.

"Sampai sekarang belum ada kabar dari manajemen terkait turnamen yang akan digelar oleh Tim Transisi bentukan Menpora. Jadi hingga saat ini, saya memilih untuk menunggu kabar dari manajemen. Karena ikut atau tidaknya di turnamen itu merupakan wewenang dari manajemen," jelas Liestiadi.

Bagi Liestiadi, dirinya hanya bertugas sebagai juru taktik. Dia akan selalu siap kapanpun diminta oleh manajemen untuk mengikuti turnamen atau kompetisi apapun.

"Sebagai pelaku sepak bola, saya harus profesional dan mengikuti permintaan dari manajemen. Apapun turnamennya atau kompetisinya, saya ikut manajemen saja," papar Liestiadi.

Sebelumnya manajemen Gresik mengeluarkan pernyataan, timnya bisa ikut Piala Presiden asalkan seluruh klub Liga Super Indonesia (LSI) lain juga berpartisipasi pada turnamen itu.

Sayangnya hingga sekarang belum diketahui klub mana saja yang akan ikut serta. Kubu Laskar Joko Samudro, julukan Gresik tak mau berspekulasi. Mereka memutuskan untuk menunggu arah angin.

"Kalau hanya sedikit klub LSI yang ikut, tentu turnamen ini kurang menarik. Kami juga tak mau ikut. Sikap kami saat ini adalah menunggu kejelasan turnamen Piala Presiden dari pihak Mahaka Sporta. Kami juga menantikan keikutsertaan sesama tim LSI di turnamen ini," kata manajer Gresik United, Bagoes Cahyo Yuwono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini