Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Kelahiran sang putri tercinta pada akhir Mei 2015 menjadi obat penyemangat Andritany Ardhiyasa di tengah karut marut sepak bola nasional. Penjaga gawang Persija Jakarta itu kian termotivasi meningkatkan kariernya.
"Pertama saya bersyukur karena telah dikaruniai seorang anak perempuan, dan ini menjadi obat penyemangat saya untuk lebih baik lagi melanjutkan karier di sepak bola," kata Andritany kepada Harian Super Ball, belum lama ini.
Kelahiran sang putri tercinta yang dinamakan Binar Ardhiyasa menjadi kado terindah bagi Andritany di tengah karut-marut sepak bola Tanah Air.
Apalagi, sanksi FIFA pun akhirnya diberikan kepada Indonesia pada hari yang sama.
Andritany dan seluruh pemain Persija berharap sepak bola nasional lebih cerah nantinya. Kasus penunggakan gaji yang akrab terjadi di skuad Ibu Kota pun dimimpikan untuk tidak terulang musim depan.
Kiper 23 tahun ini merupakan salah satu aset terbaik Persija. Loyalitasnya tidak perlu disangsikan. Ini dibuktikan dengan menolak tawaran menggiurkan dari Sriwijaya FC dan Persipura Jayapura pada tahun lalu.
Keberadaan sang buah hati tentu akan menambah biaya hidup keluarga kecil Anditany. Pembayaran gaji yang rutin menjadi pekerjaan rumah yang harus dibenahi manajemen tim Ibu Kota jika ingin mempertahankan pemain terbaik yang dimiliki.
Pengidola eks kiper Manchester United dan tim nasional sepak bola Prancis Fabian Barthes itu pun mulai membuka peluang untuk berkarier di kompetisi luar negeri jika mendapat tawaran menggiurkan.
"Saya tentu ingin berkarier di luar negeri. Tapi, sampai saat ini belum ada jalan ke sana," ujar pemain yang pernah berkostum Sriwijaya FC itu.