Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Aksi penggalangan dana untuk Alfin Tuasalamony menjadi bentuk kritik pedas The Jakmania terhadap manajemen Persija Jakarta.
Di mana suporter lebih peduli terhadap nasib pemain yang cedera parah di saat pengelola klub cuek.
Puncak acara penggalangan dana bakal diwujudkan pada acara Solidaritas Oren yang akan dihelat di Panggung Budaya Jakarta Fair, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (28/6/2015).
"Ini bentuk kritik teman-teman The Jakmania terhadap manajemen Persija. Kami menganggap Alfin adalah bagian sekaligus aset Persija yang harus dirawat, bukan untuk ditelantarkan," kata Ketua Umum The Jakmania Richard Achmad Supriyanto kepada Harian Super Ball.
Manajemen, lanjut Richard, memang sudah menyatakan sulit keluar dari krisis finansial. Penghentian kompetisi LSI 2015 yang berdampak terhadap penarikan dukungan sponsor menjadi alasan utama penghambat pemasukan klub.
Jangankan untuk biaya operasi Alfin, pengelola klub Ibu Kota itu kini masih menunggak gaji seluruh pemain, pelatih, dan tim ofisialnya selama empat bulan. Manajemen hanya mampu membayarkan 30 persen gaji pemain dari sebulan gaji.
"Daripada mengemis dari manajemen yang memang sedang kolaps, lebih baik kami memberikan dukungan nyata lewat aksi penggalangan dana ini. Rasanya lebih berdampak ketimbang menunggu pencairan dana dari mereka," tutur Richard.
Penggalangan dana bisa diberikan secara langsung di lokasi maupun melalui rekening bendahara Jakmania bernomor 1652376741 (BCA) atas nama Ahmad Suryadi, Bendahara Umum The Jakmania.
"Berapapun dana yang berhasil kami kumpulkan, itu akan kami serahkan langsung ke Alfin. Semoga ini menjadi peristiwa terakhir bagi pemain Persija di masa mendatang," ujar Richard.