TRIBUNNEWS.COM - Personel Persija Jakarta menanti-nanti pertemuan lanjutan dengan manajemen tim mereka. Harus ada kejelasan soal pelunasan gaji dan besaran honor yang akan didapatkan jika nantinya mereka bersedia tampil di turnamen yang dipromotori Mahaka Sport and Entertainment.
Gelandang Macan Kemayoran Ramdani Lestaluhu mengaku tidak mau dilibatkan dalam kegiatan tim jika tidak ada kesepakatan yang jelas soal hak pemain. Maklum, hingga kini pengelola tim ibu kota itu masih menunggak gaji sebanyak empat bulan.
"Harus ada pertemuan dulu bagaimana soal pelunasan gaji dan hak yang akan kami dapatkan nanti, karena belum ada kesepakatan dari pertemuan terakhir," kata Ramdani.
Pemain kelahiran Tulehu, Maluku, 23 tahun silam, menuturkan, seluruh pemain menolak pembayaran gaji sebesar 25 persen dari nilai kontrak pada turnamen pramusim yang sempat dianjurkan PT Liga Indonesia.
"Kontrak itu sifatnya personal antara pemain dan manajemen, bukan ditentukan oleh pengelola kompetisi. Jadi, tidak bisa disamakan begitu saja. Kami belum setuju, masih butuh pertemuan lagi untuk membahas itu," ujar pemain Tim Nasional Indonesia U-23 di SEA Games 2013 itu.
Pemain yang dibina di PPLP Ambon itu berharap manajemen Persija bisa menawarkan solusi terbaik bagi seluruh awak Macan Kemayoran. Apalagi, seluruh pemain praktis tidak memiliki pendapatan tetap setelah kompetisi LSI 2015 dihentikan PSSI, April lalu.