TRIBUNNEWS.COM - Pelatih tim nasional Brasil, Carlos Dunga, membantah anggapan bahwa kegagalan timnya di Copa America 2015 lantaran skors terhadap sang kapten, Neymar.
Langkah Brasil di Copa America 2015 terhenti pada babak perempat final, Sabtu (27/6/2015). Setelah bermain imbang 1-1 pada waktu normal, Brasil kalah 3-4 dari Paraguay pada drama adu tendangan penalti.
Dunga mengakui bahwa persiapan timnya tidak maksimal jelang laga versus Paraguay. “Sebanyak 15 pemain kami terkena virus pada pekan ini. Karena itu, kami membatasi jumlah latihan,” tutur Dunga.
Menurut Dunga, pemain mengeluhkan rasa nyeri di bagian kepala hingga punggung. Alasan pembatasan jumlah latihan diharapkan Dunga bisa membantu waktu penyembuhan pemain. Namun, di sisi lain, persiapan Brasil menjadi tidak maksimal.
Dengan kondisi seperti itu, Dunga menilai timnya tidak tampil 100 persen meladeni permainan fisik yang dipertontonkan Paraguay. “Kami menjalani laga penting hari ini dan membutuhkan kecepatan. Sayang, kami lemah pada pengujung laga,” tutur dia.
Mantan kapten tim nasional Brasil itu juga membantah ketiadaan Neymar memengaruhi performa timnya. “Neymar memang penting, sama pentingnya dengan keberadaan dia untuk Barcelona. Namun, kami di sini punya sejumlah pemain berkualitas lain,” ucap Dunga.
Jika mengacu dengan cedera sejumlah pemain jelang Copa America 2015, “Kami kehilangan 5 pemain pada turnamen ini. Hal tersebut membuat kami lebih sulit. Namun, kami bisa mengambil pelajaran dari turnamen ini,” tutur Dunga.
Kendati tersisih, Dunga tak mau terlarut dalam kekecewaan. “Kami tentu berharap bisa memenangi kejuaraan. Namun, kegagalan ini menjadi pelajaran penting menghadapi Pra-Piala Dunia. Turnamen itu tetap menjadi tujuan kami,” kata dia.