TRIBUNNEWS.COM - Perhelatan Copa Amerika 2015 memasuki tahap akhir. Tak hanya menarik siapa yang layak menjadi negara terhebat di kawasan Amerika Selatan. Di ajang ini, kurang lengkap rasanya jika menyingkirkan begitu saja pembahasan siapa yang layak menjadi top skor.
Yup, sampai selesainya babak perempatfinal, muncul beberapa nama yang masih berjibaku untuk menjadi delantero alias penyerang tersubur di Cile 2015. Sebagian besar dari mereka juga bakal bersua di babak semifinal.
Satu di antara yang layak ditunggu adalah adu tajam jagoan tuan rumah Arturo Vidal dan bomber Peru, Paolo Guerrero.
Dua nama ini bakal menjadi titik sentral permainan partai Cile kontra Paraguay, di fase empat besar, yang dihelat di Estadio Nacional, Santiago, Selasa (30/6/2015) pukul 06.30 pagi WIB. Laga ini disiarkan langsung Kompas TV. Vidal dan Guerrero sama-sama mengoleksi tiga gol, dan duduk bersama sebagai El Pichichi sementara.
Di bawah mereka, sederet nama masih berpeluang untuk menyamai atau melampuai catatan gol dua pemain tersebut. Di antaranya bomber Argentina, Sergio Aguero, rekan Vidal di timnas Cile, Charles Aranguiz dan Eduardo Vargasm sampai bomber Paraguay, Lucas Barrios. Semua nama-nama tersebut hanya berselisih satu gol dengan Vidal dan Guerrero.
Walhasi, laga semifinal kali ini mengharuskan Vidal ataupu Guerrero untuk menjebol jala lawan jika ingin selangkah lebih maju dibanding rival meraih gelar top skor turnamen. Baik Vidal maupun Guerrero tergolong beruntung, karena mereka memiliki tandem dan rekan tim yang mumpuni.
Sebut saja di kubu Vidal. Di sana, Pelatih Cile, Jorge Sampaoli memberikan kebebasan untuk pemain asal Juventus tersebut bergerak bebas di belakang jajaran striker.
Sementara kolaborasi di area tengah juga tak kalah tajam ketika ada Alexis Sánchez, Jorge Valdivia, Charles Aránguiz dan Marcelo Díaz. Lima pandawa tuan rumah tersebut bertugas untuk melayani bomber sekelas Eduardo Vargas, Mauricio Pinilla ataupun Angelo Henriquez.
Sayang, Vidal tak ingin membahas kans-nya untuk menjadi top skor. Mantan pemain Bayer Leverkusen itu hanya ingin berkonsentrasi membawa negaranya ke final, lalu merengkuh juara.
“Kami memiliki kesempatan emas untuk mencatat sejarah lagi. Saya tak ingin egois, tapi kalau memang ada kesempatan, kenapa tidak. Prioritas pertama adalah membawa timku ke final, setelah itu barulah berpikri kemungkinan menjadi top skor,” tegasnya, di www.eluniversal.com, kemarin.